Friday, October 8, 2010

Manfaat Kesehatan dari Kacang-kacang


Jakarta, Tak disangka bahwa kacang-kacangan yang kecil dapat memberi banyak manfaat kesehatan pada tubuh, mulai dari mengobati penyakit jantung, kolesterol, diabetes, kanker hingga menurunkan berat badan.

Kacang merupakan nutrisi ‘pembangkit tenaga listrik’, yang banyak mengandung vitamin E, asam folat, tembaga, magnesium dan asam amino arginin, yang masing-masing memainkan peran penting dalam mencegah penyakit jantung. Selain itu, kacang juga mengandung sterol, yaitu senyawa yang secara teratur ditambahkan ke margarin untuk mengurangi penyerapan kolesterol.

Dilansir dari Telegraph, Selasa (28/9/2010), berikut beberapa manfaat kesehatan dari kacang-kacangan:
1. Almond, kacang macadamia dan pecan untuk obati kolesterol tinggi
Almond memiliki dampak yang sangat positif dari kolesterol jahat. Studi membuktikan bahwa pasien yang makan almond 74 g per hari dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sebesar 9,4 persen, sedangkan kacang macademia 90 g sehari mengurangi LDL 5,3 persen dan kacang pecan 16,5 persen.

2. Hazelnut untuk penuaan dini
Hazelnut yang kaya dengan vitamin E dan asam lemak esensial, dapat menjaga sel-sel lemak di bawah kulit sehingga mencegah keriput dan dapat memicu pertumbuhan sel kulit baru.

3. Kacang Brasil untuk masalah kesuburan
Produksi sperma memerlukan nutrisi yang cukup spesifik, tapi nutrisi tersebut banyak yang hilang dalam makanan modern, termasuk selenium. Dengan mengonsumsi dua atau tiga kacang Brasil yang kaya selenium tiap hari, dapat mengatasi masalah kesuburan.

4. Kacang tanah untuk diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup)
Banyak bukti menunjukkan bahwa makan kacang tanah dapat melindungi terhadap diabetes dan sindrom metabolik lainnya, terutama batu empedu. Kacang tanah dapat memberi perubahan yang menguntungkan dalam jumlah sel-sel lemak (lipid) dalam darah, ditambah kurangnya kerusakan sel dan inflamasi, sehingga baik untuk penderita diabetes tipe 2.

5. Walnut (kacang kenari) dan almond untuk meningkatkan memori
Makan 45 g kacang kenari sehari dapat membantu gangguan memori yang terkait dengan usia. kacang yang tinggi kandungan alpha-linolenic acid (ALA) dan polifenol lain yang bertindak sebagai antioksidan, dapat memblokir sinyal yang dapat menyebabkan kerusakan pada jalur otak.

6. Kacang pistachio untuk kanker paru-paru
Gamma-tocopherol, suatu bentuk vitamin E yang ditemukan di pistachio, dapat membantu mengurangi risiko kanker paru-paru. Penelitian dari Departemen Epidemiologi di University of Texas menunjukkan bahwa makan pistachio setiap hari dapat bermanfaat untuk kanker paru-pru dan lainnya.

7. Almond untuk menurunkan berat badan
Menurut penelitian yang dilakukan di Purdue University, Lafayette, Indiana, makan almond benar-benar dapat membantu menurunkan berat badan. Efek kacang almond yang mengenyangkan dan tidak mengandung lemak jenuh, dapat membuat orang mengurangi porsi makan besar.
Pemesanan kacang organik, hubungi 022-7514497 / 081321103769 atau edihdaud@gmail.com

sumber : www.detikhealth.com

Sunday, August 22, 2010

Menjual Beras Organik

Menjual beras organik, jenis : beras merah, mentik, pandan wangi, ciherang, dan beras hitam.
Menjual : pepaya kalifornia organik, dan pepaya hawaii organik.
Selain itu, juga menjual produk organik lainnya : kedelai organik, kacang hijau, tanah, & merah organik, ketan organik, gula aren organik, dan lain-lain.

Info lebih lanjut hubungi : 022-7514497 / 08132110379
E-mail: edihdaud@gmail.com

Sensasi Berbeda dari Beras Merah


Pernah mendengar nasi merah? Ya, Nasi merah merupakan salah satu kuliner tradisional yang sehat nan lezat. Nasi merah ini dibuat dari beras merah yang ditanak. Nasi merah banyak dikonsumsi siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mengenai rasanya, nasi merah ini tidak hanya berbeda warnanya dengan nasi putih, namun juga berbeda tentunya dari rasa dan aromanya. Ada taste lain yang bisa dirasakan.

Beras merah atau beas bereum (Bahasa Sunda) ini tidaklah semanis beras putih biasa. Namun memiliki banyak manfaat yang terkandung. Misalnya kandungan karbohidratnya tidak terlalu banyak, sehingga baik dikonsumsi bagi Anda yang melakukan diet (terutama para wanita). Untuk anak-anak, beras merah dapat meningkatkan perkembangan otak dan memperkuat daya tahan tubuh.

Dari banyaknya manfaat yang ada, nasi merah ini dapat disandingkan dengan berbagai lauk pauk seperti ayam goreng, ikan bakar, ikan asin, tempe goreng, tahu, dan jangan lupa sambal. Untuk minumannya sangat lengkap bila ada teh manis dingin, maka nikmatlah makan siang dan malam Anda. Tidak salah mencoba dan merasakan sensasi berbeda dari kuliner nusantara ini.

Sumb : karawanginfo.com, oleh Alfin Ser Artan H

Lakukan Pola Hidup Sehat

Akhir-akhir ini gaya hidup yang dianut oleh orang modern cenderung instan. Segala sesuatu didapat
dengan cara mudah dan kemudian menimbulkan rasa malas. Kebiasaan-kebiasaan itu membuat kualitas kesehatan menjadi menurun. Untuk itu ayo mulai kembalikan kualitas kesehatan kita dengan langkah-langkah berikut.


 1. Kurangi konsumsi makanan instan atau cepat saji. Pada makanan instan ada zat pengawet yang jika di konsumsi secara berlebihan maka akan membahayakan kesehatan


2. Mulailah berolahraga secara rutin. kesibukan memang terkadang membatasi kegiatan kita,. Namun tidak alasan untuk tidak berolahraga. Olahraga tidak harus dilakukan di tempat gym atau stadion saja. Misalnya, mulailah untuk menghindari lift dan memakai tangga secara manual. Selain dapat membakar kalori, naik tangga juga dapat menjadikan kaki lebih kuat.

3. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran. Buah dan sayuran adalah nutrisi yang diperlukan bagi tubuh. Selain memberikan asupan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh, serat yang ada pada kedua bahan makanan tersebut dapat berguna untuk mengikat zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, misalnya lemak yang
berlebihan.

4. Jauhi Narkoba. Pemakaian obat-obatan terlarang dapat dipastikan akan merusak kesehatan Anda. Bukan hanya fisik, namun pemakaian Narkoba juga dapat merusak jaringan otak dan membuat mental seseorang terganggu.

5. Perbanyak konsumsi air putih. Air putih dapat memberi asupan mineral yang diperlukan tubuh dan mencegah tubuh dari dehidrasi.

6. Hindari minuman beralkohol. Konsumsi alkohol berlebihan akan merusak hati.

7. Hentikan kebiasaan merokok. Dari seluruh penelitian tentang kebiasaan merokok, seluruh hasil dari penelitian itu menunjukkan bahwa merokok itu dapat merugikan kesehatan.

8. Makanlah makanan yang bergizi dan alami, Seperti nasi, sayur, dan buah-buahan yang alami.

Manfaat Ajaib Kedelai


Kedelai yang bergizi, mengkonsumsinya tiap hari dapat membantu mencegah bermacam penyakit. Manfaat kedelai adalah sebagai berikut:

Zat Pembangun
Kedelai banyak mengandung protein yang berfungsi sebagai pembangun tubuh. Baik untuk perkembangan sel-sel otak pada anak, protein kedelai menyehatkan tubuh, meningkatkan stamina, dan produksi sel tubuh yang baik.

Mengurangi Gejala Menopouse
Kandungan kedelai berupa fitoestrogen dan isoflavin dapat membantu memberikan rasa nyaman saat gejala menopouse datang. Menopouse terjadi karena kadar estrogen dalam tubuh berkurang, sehingga menyebabkan kulit kering, emosi tak stabil, depresi. Maka perbanyak konsumsi protein kedelai membantu kebutuhan untuk bertahan dari efek gejala menopouse.

Mencegah Osteoporosis
Peptida hasil kedelai yang dicerna dalam tubuh ternyata mengandung banyak kalsium. Dan dengan bantuan produksi kalsium dari kedelai dapat membantu kita mencegah osteoporosis. Kedelai dapat membantu anak-anak menambah asupan kalsium selain dari susu berkalsium.

Mencegah Atherosclerosis
Karbihidrat berupa serat kasar yang terdiri dari zat-zat pembakar lemak dalam tubuh, usus, atau pembuluh darah. Karbohidrat jenis ini yang terkandung dalam kedelai yang bisa mencegah Atherosclerosis.

Antiaging
Kandungan isoflavin dalam kedelai ternyata bersifat antiaging. Senyawa ini akan larut dalam air. Isoflavin sangat baik untuk membantu menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini.

Mencegah Kanker
Isoflavin adalah kandungan ajaib dalam kedelai yang mampu mencegah penyakit seperti: kanker payudara, usus besar, kanker postrat, paru-paru, kanker perut, rahim, rectal.

Meringankan Diabetes
Kedelai memiliki kandungan serat cepat larut sehingga menurunkan kolesterol dalam darah, gula dalam darah yang otomatis membantu mencegah diabetes menyerang.

Seribu Manfaat Kacang Hijau


Sebagai makanan, tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini menghasilkan berbagai masakan. Mulai dari aneka panganan kecil, bubur, sampai kolak. Namun selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Nutrisi Penting
Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-polongan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain; kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh. Sedangkan  kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan.

Protein Tinggi
Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24%. Dalam menu masyarakat sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Secara tradisi, ibu-ibu hamil sering dianjurkan mengonsumsi kacang hijau agar bayi yang dilahirkan mempunyai rambut lebat. Pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel rambut memerlukan gizi yang baik terutama protein, dan karena kacang hijau kaya akan protein maka keinginan untuk mempunyai bayi berambut tebal akan terwujud.

Kalsium  dan fosfor

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.

Lemak Rendah
Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.


Vitamin B1 (tiamin)
* Untuk pertumbuhan.Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri-beri. Selanjutnya dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses pertumbuhan. Defisiensi vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan dan selanjutnya dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan pertumbuhanpun dapat diperbaiki.
* Meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan.
Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan pertumbuhan badan. Penelitian mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin B1 menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali lebih lambat yang mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang terjadi sehingga kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan baik.
* Sumber energi
Vitamin B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1 tubuh akan mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat.
* Memaksimalkan kerja syaraf
Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin B1 adalah penurunan kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup mengandung vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung, tidak mampu memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-tanda orang stress.

Vitamin B2 (riboflavin)
* Membantu penyerapan protein di dalam tubuh
Salah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan protein sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.
Tidak kalah dengan kacangnya, kecambahnya juga memiliki manfaat seperti:
*  Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker.
*  Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan.
*  Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan. karena bersifat alkalis (basa).
*  Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit, menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat, menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh.
Sumber: milis republikceria

Manfaat Beras Merah Bagi Tubuh


Sering kita jumpai, bahwa sebagian makanan instan dari bayi terbuat dari beras merah, tapi mengapa kita tidak pernah berpikir, bahwa beras merah jarang dikonsumsi oleh orang dewasa. Sedangkan yang kita jumpai dirumah atau di restaurant hanyalah beras yang berwarna putih. Tapi tahukah kita, bahwa manfaat beras merah di tubuh sebenarnya jauh lebih sehat dibandingkan beras putih, hanya saja mungkin kita hanya memikirkan rasa yang enak dari beras putih, dibandingkan kita harus memilih beras merah yang sebenarnya jauh lebih sehat dari pada beras putih.

Manfaat kesehatan dari beras merah adalah sebagai sumber serat yang berguna bagi orang-orang yang khawatir akan resiko kanker usus, yang mana dapat meminimalisir lamanya zat-zat penyebab kanker kontak dengan sel-sel usus, selain itu juga menjadi sumber selenium, mineral yang justru mereduksi resiko kanker usus.


Suatu studi di Universitas Negara Bagian Lousiana, AS, menyatakan bahwa beras merah mengandung serat yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol jahat ( LDL ), menghambat aterosklerosis, dan juga berperan dalam mengkontrol tingkat kadar gula darah dalam tubuh, sehingga juga menjadi pilihan terbaik bagi penderita diabetes.

Menurut Riset Dr. Rui Hai Liu dari Universitas Cornell, mengatakan bahwa beras merah mengandung fenolik, salah satu zat antioksidan yang mampu menghambat radikal bebas pemicu kanker.

Selain itu beras merah mengandung magnesium yang mampu menurunkan keakutan asma, menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan frekuensi migran, dan menurunkan resiko serangan jantung serta stroke.

Magnesium membantu mengatur irama saraf dan otot dengan menyeimbangkan aksi kalsium. Magnesium juga berguna untuk kesehatan tulang. Sekitar dua per tiga magnesium di dalam tubuh manusia ditemukan dalam tulang. Secangkir beras merah akan memberi anda 21% keperluan sehari-hari akan magnesium.

Banyak pakar menyebutkan, beras merah merupakan salah satu pakan paling menyehatkan di dunia, jadi mengapa kita sekarang tidak mencoba untuk mengkonsumsi dan memperhatikannya manfaatnya.

Beras Merah Jaga Gula Darah

Diabetes melitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Jumlah penderita penyakit ini terus meningkat drastis, termasuk di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah pengaturan pola makan yang baik.

Dari strategi tersebut, berbagai penelitian telah menunjukkan, mengganti jenis makanan yang dikonsumsi efektif untuk mengontrol kadar gula darah. Salah satunya adalah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah atau roti dari serelia utuh.



Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes karena menaikkan gula darah perlahan-lahan.

Pengetahuan mengenai manfaat beras merah untuk diabetes memang bukan hal baru, namun hingga kini nasi putih masih jadi favorit banyak orang. Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika diketahui, mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17 persen lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi.

Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11 persen. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta.

Konsumsi bahan pangan yang tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin serta mengurangi risiko progresi buruknya toleransi glukosa pada diabetes tipe 2.

Seperti halnya serelia utuh, beras merah juga kaya serat dan menghasilkan energi secara bertahap atau disebut juga memiliki indeks glikemik rendah. Karena itu, para ahli menyerukan agar 70 persen kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serelia utuh.

Beras Sehat, Beras Organik



Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Untuk menuju masyarakat Indonesia yang lebih sehat, sudah selayaknya kita semua mengkonsumsi beras sehat. Beras sehat merupakan beras yang ditanam dan diolah secara alami.
Beras sehat harus ditanam di lahan yang steril dari kontaminasi pupuk dan pestisida kimia. Lahan tempat penanaman beras sehat juga harus diairi dengan air yang murni, tidak tercampur limbah kimia baik yang berasal dari Industri besar maupun limbah rumah tangga. Pun demikian dengan pengolahan pasca panennya, mulai dari pengeringan, penggilingan, sampai pengemasan, harus terbebas dari bahan kimia.
Beras sehat alami semacam ini, sekarang lebih kita kenal dengan beras organik. Beras yang diolah dengan setengah organik dan setengah kimia, tidak seharusnya disebut beras organik. Oleh karena itu, beras organik, haruslah beras yang 100% menggunakan cara alami dan meninggalkan komponen kimia buatan.

Makanan Organik




 Banyak sekali makanan yang walaupun terlihat segar dan sehat, namun tanpa disadari sudah ‘disusupi’ dengan zat kimia beracun yang lambat laung bisa mengancam kesehatan tubuh kita. Untuk itu, salah satu solusinya adalah pilihlah makanan organik, yang tidak hanya baik bagi kesehatan, tapi juga aman bagi lingkungan.


Apa itu produk organik?
Yang disebutkan “produk organik” adalah hasil pertanian yang memenuhi kaidah-kaidah pertanian organik, diantaranya tidak menggunakan pestisida sintetis, pupuk kimia sintetis, zat pengatur tumbuh, rekayasa genetika, dll.
Lalu, bagaimana dengan bahan pangan yang biasa kita beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari? Timbul pertanyaan di benak kita, apakah bahan pangan tersebut sudah tercemar? Jelas tidak semua, tetapi ada upaya yang perlu kita lakukan untuk mendapatkan produk pangan yang sehat dan aman. Mengonsumsi produk organik adalah pilihan yang bijak.
Dengan mengonsumsi makanan organik, organ tubuh kita bekerja lebih ringan. Menurut penelitian yang dilakukan pada 2007, buah dan sayuran organik mengandung lebih dari 40% antioksidan dibandingkan buah dan sayuran produk pertanian konvensional.
Ada banyak alasan mengapa memilih produk organik. Diantaranya bila kita berbicara lingkungan, pertanian konvensional (non-organik) berdampak buruk khususnya terhadap ekosistem lahan pertanian. Dan bila dihubungkan dengan kesehatan, ternyata juga berdampak buruk terhadap kesehatan petani itu sendiri, misalnya dengan adanya paparan pestisida kimia sintetis saat proses produksi atau pun proses penyemprotan.

Monday, April 19, 2010

Sedia Pepaya California Organik


Mindset konsumen mengenai pepaya sudah banyak berubah seiring berjalannya waktu. Beberapa tahun lalu, orang jika ingin membeli pepaya akan selalu memilih pepaya yang berbentuk besar dan berat di timbangan. Hal ini sangat jamak terjadi di masyarakat Indonesia. Pepaya berbentuk besar dan berat dipilih biasanya karena mengandung lebih banyak bagian untuk dimakan, selain karena rasanya manis tentunya.

Akan tetapi perilaku pasar dalam mengkonsumsi pepaya saat ini sudah banyak berubah. Orang akan membeli pepaya yang relatif lebih kecil dan ringan, hal yang berkebalikan dengan perilaku pasar pepaya beberapa tahun lalu. Orang lebih suka pepaya berbentuk lebih kecil karena bisa langsung sekali konsumsi. Orang tidak akan lagi capek untuk menyimpan pepaya yang tidak habis makan. Belum lagi jika disimpan terlalu lama dan dengan cara yang salah, pepaya akan membusuk.

Perilaku konsumen pepaya yang demikian ini yang akhirnya menjadi referensi dibudidayakannya pepaya jenis kalifornia. Selain rasanya manis dan relatif sesuai lidah orang Indonesia, bentuk pepaya kalifornia juga kecil-kecil, dengan berat antara 0,7 - 2 kg per butirnya. Hal ini menyebabkan permintaan pasar akan pepaya kalifornia semakin meningkat.

Manfaat Pepaya Organik :

Pepaya atau dengan nama lain Carica Papaya. Untuk Anda yang gemar buah yang satu ini perlu mengetahui beberapa manfaat dari pepaya yang akan mendorong Anda tetap menjadikan pepaya buah favorit.

1. Buah pepaya mengandung enzim, vitamin dan mineral. Mengandung vitamin A, vitamin B kompleks, dan vitamin E.

2. Buah pepaya mengandung enzim Papain yang berfungsi mempercepat proses pencernaan protein.

3. Daya cerna yang diberikan enzim Papain bisa mencerna 35 kali lipat sehingga membuat makanan yang mengandung protein bisa diambil manfaatnya dengan baik.

4. Enzim mencerna baik protein menjadi arginin. Senyawa arginin adalah asam amino esensial yang didapat dari telur dan ragi yang tidak biasa diproduksi oleh tubuh dalam keadaan normal. Dengan enzim Papain maka senyawa arginin yang membantu produksi hormon pertumbuhan dapat diproduksi dengan baik.

5. Papain dalam pepaya sangat baik guna mencerna protein yang bersifat membuang subtansi-subtansi yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akibat pencernaan yang tidak sempurna.

6. Buah Pepaya berfungsi membantu mengeluarkan racun, membantu mengatur pendapatan asam amino dalam tubuh, sehingga menambah kekebalan tubuh.

7. Selain baik memecah asam amino, pepaya juga mampu mengurai karbohidrat dan lemak. Itu sebabnya pepaya dipakai dalam pemasakan daging, karena pepaya mampu mencerna serat-serat daging.

8. Dengan kandungan antiseptik pada pepaya, mampu menjaga alat pencernaan kita terutama usus dari bakteri. Kadar pH mampu diseimbangkan sehingga flora usus normal.

9. Seluruh bagian dari buah pepaya benar-benar memiliki fungsi baik. Biji yang sering dilupakan justru mampu membantu orang-oranag yang sedang terganggu pencernaannya.

10. Papaya sebagai alat kontrasepsi. Karena pepaya yang masih setengah matang, mentah dan mengkal bisa menggugurkan kandungan pada ibu hamil. Dari efek inilah pepaya mentah diolah menjadi alat kontrasepsi. Untuk ibu hamil sebaiknya menghindari sementara mengkonsumsi pepaya.

Semoga Bermanfaat!

Sunday, April 18, 2010

Tidak Beracun, Produk Organik Memberi Nilai Kesehatan



Produk organik memberi nilai kesehatan bagi konsumennya karena tidak beracun. Melalui proses yang ramah lingkungan atau organis, produk organik tidak mengandung pestisida yang beracun.

“Organis adalah cara hidup yang menghargai keseimbangan dan fungsi makhluk hidup, tidak egois, jujur, berkeadilan,” jelas Heri Tabadepu, Manajer Proyek Konservasi Berbasis Masyarakat Gunung Halimun Salak dari Peka Indonesia saat Talkshow “Healthy Life Trend” yang diselenggarakan Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Kamis (4/6/09).


Dalam praktik pertanian organis, menurut Heri, lahan tidak tercemar oleh bahan-bahan sintetis seperti pupuk, pestisida, air tercemar, dan telah mengalami konversi. Menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan (pupuk organik, pestisida nabati). Mengalami olah tanah yang minimum, bermacam keanekaragaman hayati masih bisa hidup, benih bebas rekayasa genetik. Pengendalian hama dan penyakit dengan rotasi tanam, mekanis dan selektif.

Sebaliknya praktik pertanian konvensional menurutnya, lahan mengandung unsur kimia sintetis karena menggunakan pupuk dan pestisida sintetis, mengalami olah tanah yang intensif, pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida kimia, targetnya mematikan, bahkan seringkali salah sasaran.

Untuk itu menurut Heri, sebagai konsumen produk organik, selain mendapatkan nilai kesehatan, juga turut serta dalam melestarikan lingkungan hidup yang pada 5 Juni selalu diperingati, salah satunya dengan mengadakan acara talkshow tersebut oleh rumah sakit yang telah mencanangkan diri sebagai Green Hospital tersebut.

Selain itu juga membantu petani lokal yang notabene masyarakat Indonesia sendiri, membangun komunikasi antara konsumen, produsen dan pedagang organik serta belanja di komunitas.

Di saat yang sama menurut Bibong Widyarti sebagai konsumen produk organik, dengan belanja di komunitas, juga bisa lebih berhemat dengan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

Untuk memilih produk organik secara aman, pemilik Rumah Organik (wadah perkumpulan konsumen organik) tersebut mengatakan, dapat melihat tabel yang berisi kandungan, kadaluarsa dan ijin.  Lalu melalui sertifikat, penjaminan yang dapat dipercaya atau penjaminan langsung dari petani.

Selanjutnya menurutnya, untuk mendapatkan produk organik secara tepat juga dapat dengan cara menentukan petani yang konsumen percaya, memilih produk yang sedang musim, mencuci bersih produk sayur dan buah organik serta melakukan penanaman di pekarangan sendiri.

Dengan memilih produk organik dalam memenuhi kebutuhan pangannya, ibu dua orang anak ini pun sepakat mendapatkan produk yang sehat bagi kesehatan tubuh, lebih tinggi nutrisi, lebih renyah, manis, bebas residu pestisida, ramah lingkungan, bernilai sosial budaya karena menghargai hasil petani lokal bersama kearifan lokalnya, serta ekonomi.

Menurut Imron sebagai petani organik, praktik pertanian organik dilakukan secara hati-hati. Dalam areal lahan seluas 20 hektar yang dimiliki Kebunku, tempat Imron berproduksi, pertanian organik meliputi bermacam kegiatan seperti bertani, beternak dan pembuatan kompos. Pemanfaatannya secara berkesinambungan dan terintegrasi satu dengan lainnya.

Kotoran sapi dan kambing diolah menjadi pupuk yang bisa menyuburkan lahan pertanian selain bisa dimanfaatkan dagingnya. Hasil pertanian berupa sayuran juga bisa dipilah sehingga bermanfaat sebagai pakan ternak tersebut. Pola tanam yang ramah lingkungan juga bermanfaat dalam keseimbangan lingkungan hidup di sekitarnya.

“Bahkan dalam olah tanah dan penanaman tidak menggunakan cangkul melainkan dengan garpu alami alias tangan sendiri,” kelakarnya saat menjelaskan pengalamannya di depan peserta talkshow.

Lahan pertanian yang berwujud gundukan-gundukan tanah dibiarkan saja sebelum ditanami. Lalu ditanami dengan jenis yang berbeda dari sebelumnya. Dalam satu gundukan bisa berisi bermacam tanaman sayur. Hal ini bermanfaat untuk mencegah penyebaran hama. Dengan pertanian organik yang menggunakan pestisida alami juga aman bagi kesehatan dan lingkungan hidup sekitarnya.

Pestisida kimia menurut Dr. Phaidon Toruan, MM, Ketua Bidang Olah Raga tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama bagi diet konsumen yang dianjurkannya makan makanan mentah yang sehat seperti organik.

Dengan menghindari makanan toksik yang berpestisida juga bisa membantu mencegah kegemukan selain dengan menjaga pola konsumsi secara keseluruhan. Seperti merubah pangan sumber karbohidrat dari beras putih ke beras merah, tidak makan makanan yang digoreng serta melakukan aktifitas aerobik.

Ani Purwati - 04 Jun 2009
(beritabumi.or.id)

Daya Tahan Oke dengan Santapan Organik


JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, mengonsumsi makanan sehat semakin menjadi tren, terutama di kota-kota besar. Salah satunya mengonsumsi makanan organik. Banyak orang menilai makanan ini sehat karena proses penanaman sampai panen dilakukan secara natural, alias tidak menggunakan bahan kimia. Karena itu pula, makanan ini aman untuk kita konsumsi.

Seiring tren ini, kini, makanan organik semakin mudah dijumpai. Banyak pusat perbelanjaan dan gerai-gerai tertentu memasarkan makanan bebas pestisida, pupuk kimia, hormon pertumbuhan, dan benih transgenik ini. Karena konsumsinya terus meningkat, kini jenis makanannya juga semakin beragam. Selain sayur dan buah-buahan, belakangan juga muncul ayam, telur, dan susu organik.


Makanan organik memang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh. Cukup banyak riset yang menyimpulkan bahwa buah-buahan, sayur mayur, dan kacang-kacangan yang ditanam secara organik banyak mengandung zat nutrisi, termasuk vitamin C, zat besi, magnesium, dan fosfor. Sebaliknya, makanan ini sangat sedikit mengandung nitrat dan endapan pestisida dibandingkan yang non-organik.
“Karena itu, mengonsumsi makanan organik secara teratur membuat badan tidak gampang sakit,” ujar Susianto, Ketua Operasional Indonesia Vegetarian Society (IVS).

Daya tahan tubuh menjadi lebih kuat karena makanan organik mengandung antioksidan lebih banyak dibandingkan bahan non-organik. Manfaat antioksidan bagi tubuh cukup banyak. Selain mampu membersihkan darah, juga bisa membantu mencegah berbagai penyakit, seperti kanker, diabetes, kardiovaskuler, dan penyakit degeneratif atau keturunan lainnya.

Makanan organik mengandung antioksidan tinggi karena tidak menggunakan bahan kimia. Pemupukan, misalnya, hanya menggunakan pupuk kompos. Dengan begitu, makanan lebih banyak mengandung nutrisi ketimbang kandungan zat yang membahayakan kesehatan.

Sebaliknya. makanan non-organik bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Soalnya, makanan ini mengandung pupuk kimia seperti pestisida, herbisida, hingga fungisida. Nah. zat-zat kimia itu biasanya terus menempel pada sayur dan buah-buahan tersebut.

“Apalagi, buah yang dikirim dari luar pulau atau hasil impor tentu butuh zat pengawet tambahan agar tidak cepat membusuk, sehingga kandungan zat kimianya akan lebih besar lagi,” ujar Trini Sudarti, ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI).

Dampak negatif mengonsumsi makanan non-organik memang tidak akan langsung terlihat. Biasanya, dampaknya baru akan terlihat dalam jangka waktu panjang. Dalam jangka waktu itu, akan terjadi penumpukan zat kimia yang bersifat racun (toxic) di dalam tubuh. Akibatnya. hati atau liver harus bekerja keras menetralkan racun tersebut. Hanya saja, hati tidak akan selamanya bisa menetralkan racun dalam tubuh.
Kalau kita setiap hari mengomsumsi makanan seperti ini, tentu, dampaknya akan lebih cepat terasa. Soalnya, setiap hari ada bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, ada racun dalam tubuh yang tidak bisa dinetralkan dan berubah menjadi lemak.

“Semakin banyak racun yang masuk, lemak akan semakin menumpuk,” kata Adi Sasongko, Direktur Pelayanan Kesehatan Yayasan Kusuma Bangsa.

Lemak jahat di dalam tubuh ini bisa menjadi sumber penyakit. Beberapa di antaranya adalah obesitas, jantung, penyakit kandung empedu, stroke, hingga diabetes melitus. Makanya, demi mengihindari penumpukan lemat jahat ini, banyak kalangan medis menyarankan orang yang tengah menjalankan diet untuk mengonsumsi makanan organik.

Selain ikut membantu kinerja hati, makanan ini juga kandungan serat yang tinggi. Dengan begitu, bisa membantu melarutkan lemak. “Lemak akan dikeluarkan bersama sisa-sisa pencernaan,” kata Trini.

Cegah stroke dan jantung

Manfaat lain makanan organik adalah kandungan flavonoid yang cukup tinggi. Asal Anda tahu, flavonoid adalah zat yang mampu menurunkan potensi stroke dan penyakit jantung. Kandungan flavonoid tanaman organik lebih tinggi karena makanan organik tidak dipupuk dengan bahan kimia.

Dengan begitu, tanaman harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan nitrogen di dalam tanah. Saat itulah tanaman mampu menghasilkan flavonoid yang menyehatkan jantung kita.
Lain halnya dengan tanaman yang menggunakan pupuk kimia. Tanaman ini tidak perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan nitrogen. Soalnya, pupuk kimia sintetis sudah mengandung logam berat, seperti timbal dan merkuri.

Bagi ibu hamil zat-zat tersebut sangat merugikan, karena bisa mempengaruhi perkembangan otak pada janin. “Karena itu, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan organik,” saran Trini.
sumber : kompas.com

Apakah Pertanian Ekologi Produktif?


Pertanyaan kunci yang sering disampaikan tentang pertanian ekologi, termasuk pertanian organik adalah apakah produksinya bisa mencukupi kebutuhan pangan dunia? Ketika sebagian besar setuju bahwa pertanian ekologi diperlukan dari pandangan sosial dan lingkungan, namun ada kekhawatiran bahwa pertanian ekologi dan organik hanya memproduksi hasil panen yang rendah.

Berikut ini ringkasan fakta yang menunjukkan bahwa pertanian ekologi memang produktif.
Pada umumnya, hasil panen dari pertanian ekologi dapat diperbandingkan dengan hasil panen pertanian konvensional di negara maju. Di negara berkembang, praktik pertanian ekologi dapat meningkatkan produktivitas, terutama jika menggunakan sistem yang rendah input, dimana sebagian besar terjadi di Afrika. Paper ini akan terfokus pada fakta dari negara-negara berkembang.

Fakta Secara Global

Studi ini menguji data global dari 293 contoh dan menguji rata-rata perbandingan hasil panen (organik : non-organik) pada kategori pangan antara negara maju dan berkembang (Badgley et al., 2007). Pada kategori pangan teruji, mereka menemukan bahwa rata-rata perbandingan hasil panen adalah kurang dari 1.0 untuk studi di dunia maju, tetapi lebih dari 1.0 studi di negara berkembang.
Rata-rata di negara maju, sistem organik memproduksi 92% hasil panen yang dihasilkan oleh pertanian konvensional. Di negara berkembang, sistem organik memproduksi 80% lebih dari pertanian konvensional.
Dengan rata-rata perbandingan hasil panen, para peneliti kemudian membuat model suplai pangan global yang dapat berkembang secara organik pada lahan pertanian sekarang. Mereka menemukan bahwa metode organik dapat diperkirakan cukup memproduksi pangan per kapita sesuai dengan perkembangan populasi manusia sekarang dan potensi bagi populasi lebih besar, tanpa mengambil lahan pertanian lebih pada produksi.
Kemudian mengenai kekhawatiran bahwa kuantitas pupuk organik tidak mencukupi, data menenujukkan bahwa tanaman penutup seperti kacang polong dapat cukup mencampurkan nitrogen untuk menggantikan sejumlah pupuk sintetis yang digunakan sekarang.
Model ini mempercayai bahwa pertanian organik dapat berpotensi cukup menyediakan pangan global, tetapi tanpa dampak negatif lingkungan pertanian konvensional.

Fakta dari Kaji Ulang Proyek Pertanian Ekologi
Dalam kaji ulang 286 proyek di 57 negara, petani menemukan peningkatan produktivitas pertanian rata-rata 79%, dengan mengadobsi “resource-conserving” atau pertanian ekologi (Pretty et al., 2006).
Bermacam teknologi konservasi sumber daya alam dan praktik yang digunakan, termasuk pengelolaan hama terpadu, pengelolaan unsur hara terpadu, konservasi tanah, agroforestry, pemanfaatan air di kawasan kering, integrasi ternak dan budidaya ikan pada sistem pertanian. Praktik ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga mengurangi dampak kurang baik pada lingkungan dan berkontribusi pada layanan lingkungan penting (seperti mencegah perubahan iklim), sesuai dengan peningkatan efisiensi penggunaan air dan penyerapan karbon serta mengurangi penggunaan pestisida.
Penelitian awal mengkaji 208 proyek pertanian berkelanjutan. Awalnya peneliti menemukan bahwa 89 proyek dimana ada hasil data yang dapat dipercaya, dimiliki petani dengan mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan, mencapai peningkatan substansial dalam per hektar produksi pangan, hasil panen meningkat 50-100% untuk tanaman tadah hujan, atau lebih besar pada sejumlah kasus, dan 5-10% untuk tanaman irigasi (Pretty and Hine, 2001).
Data menunjukkan bahwa:
-          Masing-masing produksi pangan per rumah tangga meningkat 1,7 ton per tahun (sampai 73%) untuk 4,42 juta petani kecil pengembang sereal dan umbi-umbian pada 3,6 hektar.
-          Peningkatan produksi pangan 17 ton per tahun (sampai 150%) untuk 146.000 petani pada 542.000 hektar penanaman umbi-umbian (tomat, singkong).
-          Total produksi meningkat hingga 150 ton per rumah tangga (sampai 46%) untuk pertanian terluas di Amerika Latin (masing-masing seluas 90 hektar).
Database pada pertanian berkelanjutan (terdiri dari 286 proyek) yang dianalisa kembali menghasilkan ringkasan dampak proyek organik dan menuju organik pada produktivitas pertanian di Afrika (Hine and Pretty, 2008). Masing-masing hasil panen tanaman meningkat lebih tinggi pada proyek ini daripada secara global, masing-masing (79%): 116% meningkat untuk semua proyek Afrika dan 128% meningkat untuk proyek di Afrika Timur.
Untuk proyek Kenya, peningkatan  hasil panen 179%, untuk proyek Tanzania 67% dan proyek Uganda 54%. Lebih dari itu semua studi kasus yang fokus pada produksi pangan dalam penelitian ini menunjukkan peningkatan per hektar produktivitas tanaman pangan, dimana bertentangan dengan pandangan bahwa pertanian organik tidak dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Fakta dari Intervensi Pertanian Ekologi Spesifik
Data dari proyek Tigray di wilayah Tigray di Ethiopia, dimana proyek pertanian ekologi dilakukan sejak 1996, dengan nyata menunjukkan manfaat kompos pada produktivitas. Data awal yang terkumpul pada 1998 telah menunjukkan bahwa penggunaan kompos memberi peningkatan hasil panen yang sama seperti pupuk kimia. Data yang terkumpul pada 2002, 2003 dan 2004 menunjukkan bahwa masing-masing lahan dengan pupuk kompos memberi hasil panen lebih tinggi, kadang-kadang berlipat ganda, daripada  yang menggunakan pupuk kimia (Araya and Edwards, 2006).
Dalam paper baru yang ditulis untuk Organisasi Pangan PBB (UN Food and Agriculture Organization - FAO), analisa statistik pada data selama tahun 2000 hingga 2006 juga mengkonfirmasikan bahwa penggunaan kompos di Tigray telah meningkatkan hasil panen di semua tanaman yang dianalisa (Edwards et al., 2008). Total data terkumpul dari 974 lahan dari 19 komunitas. Data hasil panen biji-bijian dan rumput-rumputan untuk jewawut, gandum, jagung, padi-padian, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Kecuali kacang polong, umumnya kompos melipatgandakan butiran hasil panen (tanaman dikembangkan tanpa input lain). Untuk hasil panen kacang polong meningkat kira-kira 28%. Perbedaannya signifikan (batas kepercayaan 95%). Aplikasi kompos juga meningkatkan hasil panen tanaman rumput-rumputan, tetapi dengan luas tidak sama pada masing-masing biji-bijian.
Penggunaan kompos juga memberi hasil lebih tinggi daripada penggunaan pupuk kimia, walaupun perbedaannya tidak besar. Untuk hasil panen gandum dan kacang faba dari yang menggunakan kompos dan pupuk kimia sama. Tetapi hasil panen untuk semua tanaman lainnya berbeda, yaitu lebih besar pada yang menggunakan kompos daripada pupuk kimia. Hasil itu juga menunjukkan bahwa kompos tidak hanya meningkatkan semua biomassa hasil panen, tetapi juga meningkatkan proporsi biji hasil panen tanaman rumput-rumputan.
Sejak 1998, Pengembangan Pedesaan Kawasan Tigray dan Pertanian Bureau (Bureau of Agriculture and Rural Development of Tigray Region) telah mengadopsi pembuatan kompos sebagai kesatuan paket dan pada 2007 setidaknya 25% petani membuat dan menggunakan kompos. Refleksi kesuksesan pendekatan ini, bahwa antara 2003 dan 2006, hasil panen biji-bijian untuk wilayah ini hampir dua kali lipat dari 714 sampai 1,354 ribu ton. Sejak 1998, telah terjadi pula penurunan signifikan dalam penggunaan pupuk kimia dari 13,7 sampai 8,2 ribu ton.
Ada beberapa contoh spesifik peningkatan hasil panen lainnya dalam aplikasi praktik pertanian ekologi, dimana di antaranya dalam ringkasan berikut ini:

Afrika
Konservasi tanah dan air di lahan kering Burkina Faso dan Nigeria telah merubah degradasi lahan sebelumnya. Rata-rata keluarga telah beralih dari defisit sereal 644 kg per tahun (sama dengan 6,5 bulan kekurangan pangan) menuju surplus produksi rata-rata 153 kg.
Di Ethiopia, sekitar 12.500 keluarga telah mengadopsi pertanian berkelanjutan, menghasilkan 60% peningkatan hasil tanam.
Di Tigray, Ethiopia, hasil panen tanaman dari plot kompos 3-5 kali lebih tinggi daripada yang hanya menggunakan kimia.
Proyek di Sinegal memadukan peternakan, sistem pengomposan, pupuk hijau, sistem penggunaan air dan phospat karang. Hasil panen padi-padian dan kacang tanah meningkat dramatis 75-195% dan 75-165% berturut-turut.
Di Kenya, 500 petani pada 1000 hektar lahan jagung meningkat dari 2 sampai 4 ton per hektar dengan aplikasi konservasi tanah, pemupukan tanah dan metode pertanian organik.
Metode pengelolaan hama bersama kacang polong, tanaman penutup dan pupuk hijau bagi perbaikan kesuburan tanah menghasilkan dua kali lipat hasil panen kacang tanah dari 300 sampai 600 kg/ha di bagian barat Kenya.
Di bagian timur dan tengah Kenya, petani penggarap telah mengikuti pelatihan managemen kesuburan tanah alami, integrasi yang ramah lingkungan antara rumput liar, hama dan perlindungan penyakit, teknik konservasi air dan tanah, dan konservasi benih, dengan hasil meningkat 50% dalam produktivitas dan 40% meningkatkan pendapatan.
Lebih dari 1000 petani dengan kawasan kesuburan tanah rendah di North Rift dan wilayah barat Kenya meningkat hasil panen jagungnya sampai 3,414 kg/ha (71% peningkatan produktivitas) dan hasil panen kacang hingga 258 kg/ha (158% peningkatan produktivitas) sebagai pertanian tradisional dengan managemen kesuburan tanah, diversifikasi tanaman dan peningkatan managemen tanaman.
Integrasi budidaya kolam ikan menuju sistem rendah input dengan sekitar 2000 petani di Malawi meningkatkan hasil tanam sayur-sayuran dari 2700 sampai 4000 kg/ha, dengan kolam ikan menghasilkan sama dengan 1500 kg/ha ikan, sumber baru pangan untuk petani.

Amerika Latin

45 ribu keluarga di Honduras dan Guatemala mengalami peningkatan hasil panen dari 400-600 kg/ha sampai 2000-2500 kg/ha menggunakan pupuk hijau, tanaman penutup, potongan rumput sekeliling dan pupuk kandang.
Negara Santa Caterina, Parana dan Rio Grande do Soil di selatan Brazil telah fokus pada konservasi tanah dan air dengan menggunakan potongan rumput sekeliling, pembajakan dan pupuk hijau. Hasil panen gandum telah meningkat dari 3-5 ton/ha dan kedelai dari 2,8 sampai 4,7 ton/ha.
Kawasan gunung yang tinggi Peru, Bolivia dan Ecuador adalah beberapa kawasan tersulit di dunia untuk pertumbuhan tanaman. Di samping itu, petani telah meningkatkan hasil panen tomat tiga kali lipat, terutama dengan menggunakan pupuk hijau untuk memperkaya hara tanah. Menggunakan metode ini, 2000 petani di Bolivia telah meningkatkan produksi tomat dari sekitar 4000 kg/ha sampai 10-15000 kg/ha.
Di Brazil, penggunaan pupuk hijau dan tanaman penutup meningkatkan hasil panen antara 20-250%. Di Peru, restorasi terasering tradisional Incan telah meningkatkan 150%  tanaman dataran tinggi. Di Honduras, praktik konservasi tanah dan pemupukan organik telah meningkatkan 3-4 kali lipat hasil tanam. Di Cuba, ada lebih dari 7000 pekebun organik kota dan produktivitas berkembang dari 1,5 kg/m2 sampai sekitar 20 kg/m2.

Asia
Managemen irigasi partisipatory di Philipina telah meningkatkan hasil padi 20%. Hasil panen meningkat 175% yang dilaporkan dari pertanian di Nepal yang mengadopsi praktik agroekologi. Di Pakistan, hasil panen buah-buahan mangga dan citrus meningkat 150-200 persen setelah mengadopsi teknik pertanian organik.

Kesimpulan
Ini jelas bahwa pertanian ekologi adalah produktif dan berpotensi bagi keamanan pangan, khususnya dalam kontek Afrika. International Assessment of Agricultural Knowledge, Science and Technology for Development (IAASTD), setuju bahwa peningkatan dan penguatan pengetahuan pertanian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengarah agroekologi akan berkontribusi pada isu lingkungan ketika berlangsung pemeliharaan dan peningkatan produktivitas (IAASTD, 2008). Lebih dari itu, pendekatan pertanian ekologi membolehkan petani untuk meningkatkan produksi pangan local dengan biaya rendah, siap menyediakan teknologi dan input tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan.
Disarikan Ani Purwati - 09 Jan 2009 (beritabumi.or.id)

Sumber:
http://www.twnside.org.sg/title2/susagri/susagri064.htm

Tradisi Panen Padi Yang Nyaris Sirna


CILEUNGSI, BOGOR, KOMPAS.com–Penduduk Indonesia tentu tak asing dengan nasi sebagai makanan pokok. Tapi tak banyak yang mengetahui, sebelum menjadi nasi, ada seremoni panen padi yang menjadi khas Indonesia.

Salah satunya adalah khas Sunda. Tradisi pesta panen ini sudah hampir sirna di masyarakat Indonesia. Karena itu, Kampung Budaya Sindang Barang , mempertunjukkan seremoni panen raya yang dulu lazim dilakukan etnis Sunda di wilayah Bogor.

Seremoni ini dilakukan di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Sabtu (13/3/2010). Pesta panen padi ini dilakukan sebagai luapan kegembiraan dari warga setelah panen. Selain itu, sebagai bentuk puji syukur pada Tuhan Yang Mahakuasa.


Upacara ini diawali dengan Tari Tani. Tarian ini menunjukkan cara memetik padi yang dilakukan pada awal panen. Setelah itu, tarian dilanjutkan dengan Rengkong. Tahap ini menggambarkan proses pengangkutan padi dari sawah menuju lumbung.

“Dulunya, padi diikat dengan ijuk. Ikatan itu menimbulkan bebunyian, sehingga dikembangkan menjadi bentuk kesenian,” ujar Ulung, salah satu kokolot (tetua) di Kampung Budaya Sindang Barang. Setelah itu prosesi dilanjutkan dengan sajian dari “angklung gubrag” yang mengiringi padi. “Angklung ini berguna agar padi menjadi bahagia dan menjadi berkat bagi warga,” tambah Ulung Kampung Budaya Sindang Barang menambahkan sebuah prosesi lain, yang tak berhubungan dengan panen padi, yaitu “Parebut Seeng”.
Prosesi ini merupakan bagian dari adat pernikahan Sunda. Dalam “Parebut Seeng”, jagoan perwakilan mempelai pria akan membawa seeng, yang biasanya digunakan untuk menanak nasi. Seeng ini harus direbut oleh jagoan mempelai wanita. “Apabila seeng berhasil direbut, maka pernikahan bisa dilangsungkan. Jika tidak, pernikahan harus ditunda, meski kedua tetap mempelai akan tetap menikah,” ucap Ulung. Kampung Budaya Sindang Barang sendiri adalah sebuah kelompok yang mendedikasikan kegiatannya untuk melestarikan kebudayaan khas Jawa Barat secara umum, dan Bogor secara khusus. Lokasi kegiatan mereka ada di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Tuesday, February 16, 2010

Mengenali Beras Berpemutih



KOMPAS.com - Siapa yang tak tertarik dengan tampilan beras berwarna putih dan bersih? Apalagi jika harganya tidak terlalu mahal. Semua pasti tergiur. Tapi tunggu, Anda mesti lebih berhati-hati, karena beras dengan ciri-ciri sepeti itu belum tentu sehat, bisa jadi beras seperti itu sudah dicampur pemutih.

Kasus beras dicampur pemutih ini sudah ada sejak tahun 2006. Secara mengejutkan, Dinas Pengawasan Obat dan Makanan Kota Tangerang menemukan pedagang menjual beras ini dengan bebas. Usut punya usut, di Tangerang hanya menampung dan menyimpan, asal beras berpemutih ini justru dari pemanennya. Untuk membuat beras terlihat kinclong, biasanya dicuci dengan klorin. Bahkan ada pula yang mencampur beras yang sudah diolah klorin dengan daun pandan agar wangi.

Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak. Untuk itu, sebelum membeli beras, alangkah baiknya jika Anda memperhatikan secara seksama dan teliti. Jangan langsung terpikat dan tergoda membeli ketika melihat beras berwarna putih dan bersih. Kenali ciri-ciri beras dengan pemutih berikut:

1. Setelah disimpan beberapa hari, beras menggunakan klorin akan mengeluarkan bau tengik dan terasa sedikit asam. Bila mengalami hal seperti ini, cepat buang beras itu dan jangan sampai dimakan.
2. Beras terlihat putih bersih hampir menyerupai ketan putih, berbeda dari beras pada umumnya yang berwarna tidak terlalu putih. Justru yang tidak putih yang sehat.
3. Butiran beras tidak terlihat bening dan berwarna pekat.
4. Air cucian beras yang menggunakan klorin tidak keruh dan kotor saat dicuci berulang-ulang. Hal ini berbeda ketika kita mencuci beras pada umumnya.
5. Dijual murah.
6. Biasanya ditambahkan wewangian, seperti wangi pandan.
7. Saat ini jumlahnya terbatas di pasaran, sehingga Anda mudah mengenali beras dengan pemutih tersebut.

sumber : (Andes Lukman/Majalah Sekar)

Manfaat Ketan Hitam bagi Penderita Diabetes



Ketan hitam, selain dapat digunakan sebagai bahan dasar jajanan pasar dan makanan, seperti bolu dan lain-lain, ternyata juga sangat berguna bagi kesehatan, terutama penderita kencing manis atau diabetes melitus. Manfaat lain dari ketan hitam adalah dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetus melitus/ kencing manis.

Caranya:
1. Ambil 3 sendok (penuh) ketan hitam.
2. Masukkan ke dalam gelas ukuran 1 liter.
3. Seduh dengan air panas segelas penuh dan tunggu hingga dingin.
4. Minum 1 gelas setiap pagi, siang dan malam sebelum makan.
5. Sebelum minum, sebaiknya cek kadar gula darah dulu..
6. Setelah kadar gula darah normal, untuk menjaga agar stabil cukup minum air seduhan ketan hitam sebanyak 1 gelas 2 x seminggu saja.

Telah teruji secara empiris, dan sangat bermanfaat bagi penderita diabetes melitus/ kencing manis.

sumber : dari milis agromania.

Kenaikan Harga Beras Akan Berlangsung Lama



BANTUL, Kompas.com - Mundurnya musim tanam akibat kemarau berkepanjangan membuat musim panen raya yang diperkirakan terjadi awal Maret, ikut mundur sekitar tiga minggu. Hal itu membuat kenaikan harga beras saat ini akan berlangsung lama.


Periode Desember-Januari adalah periode paceklik terburuk. Nanti memasuki Februari mulai ada yang panen tapi dalam skala kecil. Makanya masyarakat harus siap menghadapi kenaikan harga beras, karena akan berlangsung lama, kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Edy Suharyanto, Rabu (13/1/10).

Saat ini hanya sekitar 700 hektar lahan padi di Bantul, yang tengah panen. Seluruh hasil panen tersebut, lanjut Edy seharusnya dibeli oleh Bulog untuk digelontorkan dalam operasi pasar. Yang bahaya kalau yang memborong justru tengkulak, karena mereka akan memanfaatkan situasi paceklik ini, katanya.

Suplai beras sepanjang tahun 2009 sebenarnya naik menjadi 115.461 ton dari 107.826 ton. Namun, suplainya menumpuk pada panen raya di bulan Maret. Sekarang stok di tingkat petani sudah mulai menipis. Bahkan sebagian petani sudah mulai membeli beras ke pasar karena stoknya habis, ujarnya.

Selain karena paceklik, kenaikan harga beras juga dipicu naiknya harga pokok pembelian pemerintah (HPP) untuk beras sebesar 10 persen dari 4.600/Kg menjadi Rp 5.060/Kg.

“Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan dengan menggelar operasi pasar. Tiap hari saya butuh beras. Kalau harganya mahal sementara pendapatan saya tidak naik, rasanya sangat memberatkan. Harusnya pemerintah menyediakan beras murah,” kata Nuning, warga Dongkelan Bantul.
sumber : kompas.com

Pertanian Organik dan Perubahan Iklim



Perubahan iklim (Climate Change) merupakan isu kritis bagi pertanian dan ketahanan pangan dunia,  gerakan organik internasional mempunyai peranan penting dalam membantu petani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan cuaca yang tak menentu dan ekstrim dan untuk mengurangi emisi dan menangkap karbon. Penerapan pertanian organik yang tidak menggunakan pupuk nitrogen kimia dan yang memngurangi karbon tingkat tinggi dalam tanah secara efektif, membawa manfaat lebih besar dibanding pertanian konvensional. Berdasarkan data karbon dalam tanah selama 30 tahun terakhir, dalam laporan penelitian terbarunya, The Rodale Institute memperkirakan bahwa lahan pertanian organik dapat membebaskan 39% dari emisi karbon tahunan dunia jika panen pertanian organik dunia melakukan perbaikan nitrogen dan penggunaan kompos secara intensive sebagai promosi dalam kampanye perubahan iklim. Rodale merupakan salah satu dari anggota yang berafiliasi secara sangat aktif dalam mengawasi peranan iklim dalam pertanian organik. Informasi lebih lanjut tersedia dalam wawancara dengan CEO Timothy LaSalle, dalam peranan untuk berkontribusi dalam isu Ekologi dan Pertanian di masa mendatang yang berfokus dalam penelitian pertanian organik.

Manfaat potensial dari pertanian organik juga telah diteliti dalam laporan FAO (Food & Agriculture Organization of United Nation) baru-baru ini. Laporan tersebut tersedia disini (ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/010/ai781e/ai781e00.pdf), memperkirakan bahwa emisi gas rumah kaca dunia, yang setara dengan setidaknya 85% dari total emisi pertanian saat ini. Dapat dikurangi jika pertanian dirubah menjadi pertanian organik. Gambaran ini didapat tanpa penggunaan kompos.
(sumber : www.greentrade.net)