Tuesday, February 16, 2010

Kenaikan Harga Beras Akan Berlangsung Lama



BANTUL, Kompas.com - Mundurnya musim tanam akibat kemarau berkepanjangan membuat musim panen raya yang diperkirakan terjadi awal Maret, ikut mundur sekitar tiga minggu. Hal itu membuat kenaikan harga beras saat ini akan berlangsung lama.


Periode Desember-Januari adalah periode paceklik terburuk. Nanti memasuki Februari mulai ada yang panen tapi dalam skala kecil. Makanya masyarakat harus siap menghadapi kenaikan harga beras, karena akan berlangsung lama, kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Edy Suharyanto, Rabu (13/1/10).

Saat ini hanya sekitar 700 hektar lahan padi di Bantul, yang tengah panen. Seluruh hasil panen tersebut, lanjut Edy seharusnya dibeli oleh Bulog untuk digelontorkan dalam operasi pasar. Yang bahaya kalau yang memborong justru tengkulak, karena mereka akan memanfaatkan situasi paceklik ini, katanya.

Suplai beras sepanjang tahun 2009 sebenarnya naik menjadi 115.461 ton dari 107.826 ton. Namun, suplainya menumpuk pada panen raya di bulan Maret. Sekarang stok di tingkat petani sudah mulai menipis. Bahkan sebagian petani sudah mulai membeli beras ke pasar karena stoknya habis, ujarnya.

Selain karena paceklik, kenaikan harga beras juga dipicu naiknya harga pokok pembelian pemerintah (HPP) untuk beras sebesar 10 persen dari 4.600/Kg menjadi Rp 5.060/Kg.

“Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan dengan menggelar operasi pasar. Tiap hari saya butuh beras. Kalau harganya mahal sementara pendapatan saya tidak naik, rasanya sangat memberatkan. Harusnya pemerintah menyediakan beras murah,” kata Nuning, warga Dongkelan Bantul.
sumber : kompas.com

No comments:

Post a Comment