Tuesday, April 2, 2013

7 Alasan Kenapa Memilih Makanan Organik


Jakarta, Mengonsumsi makanan organik memang telah lama populer. Namun, sebagian orang mungkin belum mengetahui mengapa makanan organik lebih baik. Bahan makanan organik diproduksi tanpa menggunakan pestisida dan pupuk sintetis, rekayasa genetik, antibiotik, hormon pertumbuhan, bahan pengawet, atau pewarna.

Manfaat makanan organik tidak hanya untuk kesehatan, tetapi juga mengurangi polusi pestisidan dan bahan kimia lain di bumi," kata Barbara Haumann, seorang juru bicara Organic Trade Association.

Kira-kira apa saja alasannya mengapa sebaiknya memilih bahan makanan organik?

Berikut 7 alasan untuk memilih bahan makanan organik seperti dikutip dari Fitbie, Selasa (31/1/2012) antara lain:

1. Buah-buahan dan sayuran organik kaya nutrisi

"Bukti menunjukkan bahwa makanan organik lebih tinggi kandungan zat besi, magnesium, dan vitamin C, dan lebih rendah kandungan nitrat. Nitrat ditemukan dalam sintetis pupuk," kata Haumann.

Sejumlah studi di University of California juga telah menunjukkan bahwa, buah-buahan dan sayuran organik tertentu mungkin memiliki tingkat yang lebih tinggi dari antioksidan. Para peneliti telah melaporkan bahwa, tomat organik yang mengandung rata-rata 79-97 persen flavonoid phytochemical yang dapat membantu mencegah penyakit jantung.

2. Pertanian organik mengurangi paparan terhadap pestisida berbahaya

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa, paparan beberapa pupuk sintetis yang digunakan pada beberapa tanaman dapat berbahaya bagi kesehatan manusia. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal BMC Neurology menemukan bahwa, orang terpapar pestisida 1,6 kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit Parkinson dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Menurut studi baru, paparan pestisida telah dikaitkan dengan ADHD dan dapat mengganggu hormon perempuan. Karena pertanian organik tidak menggunakan pestisida, membeli organik mendukung sistem yang mengurangi paparan pestisida secara keseluruhan.

3. Daging dan susu dari hewan yang diberi makanan organik mengandung lemak yang lebih sehat

Menurut studi yang dilakukan di Inggris, peternakan organik cenderung menghasilkan susu dan daging dengan tingkat yang lebih tinggi dari asam lemak omega 3 dan asam linoleat terkonjugasi (CLA). Kandungan tersebut dapat mencegah beberapa jenis kanker, membantu mengontrol berat badan, dan menurunkan kolesterol.

Jika rumput yang dimakan hewan memiliki banyak asam lemak esensial, maka dagingnya juga akan memiliki lebih banyak asam lemak esensial," kata Caplan.

4. Pertanian organik melindungi lingkungan

Selain merugikan manusia, bahan kimia yang digunakan dalam pupuk sintetis dapat memiliki konsekuensi negatif bagi lingkungan. Sebaliknya, praktik organik telah ditunjukkan untuk melindungi tanah dan air serta mengurangi jejak karbon.

5. Produk organik diproses tanpa hormon atau antibiotik

Ternak organik tidak dapat diobati dengan hormon pertumbuhan atau subterapi antibiotik, yang biasa diresepkan untuk mencegah hewan sakit daripada mengobati hewan yang sakit. Penggunaan antibiotik dalam makanan telah dikaitkan dengan berkembang biaknya bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bukti bahwa, bakteri resisten antibiotik ditemukan dalam daging dan unggas juga bisa ditemukan dalam usus konsumen. Studi lain dari Johns Hopkins menunjukkan bahwa, bakteri di udara dari makanan hewan terkonsentrasi (CAFO) mungkin dapat ditransfer dari hewan ke manusia.

6. Produk organik tidak mengandung organisme hasil rekayasa genetika (GMO)

Sebuah transgenik adalah organisme yang disuntik dengan bahan genetik dari spesies lain untuk membuat versi sendiri yang tidak terjadi di alam dan tidak dapat diproduksi dengan modus khas persilangan. Dalam kasus tanaman, transgenik adalah yang paling sering dibuat untuk membentuk tanaman tahan hama dan bahan kimia kuat.

Efek negatif potensial sebagian besar tidak diketahui, tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa transgenik dapat membahayakan kesehatan. Beberapa penelitian dengan hewan laboratorium telah mengaitkan makanan rekayasa genetika dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk reaksi alergi dan gangguan di hati, ginjal, dan jantung.

7. Pertanian organik mendukung kesejahteraan hewan

Pada peternakan komersial hewan sering terpaksa tinggal di kandang sangat kecil membatasi gerakan. Hewan-hewan juga diberi hormon pertumbuhan yang dapat memiliki konsekuensi serius. Ayam yang diberikan hormon pertumbuhan telah dikenal untuk mengembangkan cacat fisik atau kehilangan kemampuan untuk berjalan.

Friday, March 29, 2013

Benarkah Makanan Organik Bisa Bikin Subur dan Panjang Umur?

Jakarta, Makanan organik dianggap lebih sehat karena tidak banyak mengandung pestisida meski kandungan gizinya belum tentu setinggi makanan non-organik. Namun baru-baru ini sebuah studi mengungkapkan makanan organik dapat meningkatkan kondisi kesehatan, meski manfaat ini baru terlihat pada lalat buah.

"Kami tak tahu mengapa kondisi lalat yang diberi makanan organik jauh lebih baik daripada yang tidak. Itu mungkin membutuhkan studi lebih lanjut. Namun tampaknya ini akan jadi awal yang baik untuk memahami potensi manfaat kesehatannya, terutama pada manusia," ungkap ketua tim peneliti Ria Chhabra, seorang pelajar dari Clark High School di Plano, Texas.

Studi ini dilakukan oleh Chhabra yang mendapatkan gagasan setelah mendengar orangtuanya mendiskusikan apakah perlu membeli makanan organik untuk alasan kesehatan. Beruntung salah seorang gurunya, Dr. Johannes H. Bauer yang juga asisten profesor biologi Southern Methodist University, Texas bersedia membimbingnya.

"Jarang-jarang ada seorang anak SMA memiliki posisi yang begitu menonjol di lab. Tapi Ria memiliki energi dan keingintahuan yang sangat besar, hal itu meyakinkan saya untuk memberi kesempatan pada proyek ini," kata Bauer.

Dalam studi ini, lalat buah (Drosophila melanogaster) diberi makanan organik ataupun makanan konvensional atau non-organik diantaranya kentang, kedelai, kismis dan pisang. Setiap serangga diberi ekstrak dari masing-masing bahan makanan yang sudah diuji secara independen untuk menghindari pencampuran bahan.

Hasilnya, lalat buah yang diberi makanan organik memiliki tingkat kesuburan yang lebih baik, lebih resisten terhadap stres oksidatif (yang berkaitan dengan pembentukan penyakit), lebih tahan lapar (mengindikasikan tingkat keberlangsungan hidup) dan hidup lebih lama atau panjang umur.

"Yang mengejutkan, pada sebagian besar tes yang kami lakukan, lalat buah yang diberi makanan organik memiliki performa yang lebih baik dalam tes dibandingkan lalat yang diberi makanan biasa," tandas Bauer seperti dilansir dari cbsnews, Jumat (29/3/2013).

Kendati begitu, dalam studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS One ini Bauer mengakui jika tim peneliti belum yakin apakah makanan organik juga jauh lebih sehat bagi manusia.

Lagipula menurut Bauer, tim peneliti juga menemukan adanya hasil negatif atau netral pada sejumlah makanan seperti kismis. Artinya efek positif terhadap kesehatan bisa jadi spesifik pada makanan-makanan organik tertentu saja, tidak semuanya.

dikutip dari health.detik.com tanggal 30 Maret 2013