Tuesday, February 16, 2010

Pertanian Organik dan Perubahan Iklim



Perubahan iklim (Climate Change) merupakan isu kritis bagi pertanian dan ketahanan pangan dunia,  gerakan organik internasional mempunyai peranan penting dalam membantu petani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan cuaca yang tak menentu dan ekstrim dan untuk mengurangi emisi dan menangkap karbon. Penerapan pertanian organik yang tidak menggunakan pupuk nitrogen kimia dan yang memngurangi karbon tingkat tinggi dalam tanah secara efektif, membawa manfaat lebih besar dibanding pertanian konvensional. Berdasarkan data karbon dalam tanah selama 30 tahun terakhir, dalam laporan penelitian terbarunya, The Rodale Institute memperkirakan bahwa lahan pertanian organik dapat membebaskan 39% dari emisi karbon tahunan dunia jika panen pertanian organik dunia melakukan perbaikan nitrogen dan penggunaan kompos secara intensive sebagai promosi dalam kampanye perubahan iklim. Rodale merupakan salah satu dari anggota yang berafiliasi secara sangat aktif dalam mengawasi peranan iklim dalam pertanian organik. Informasi lebih lanjut tersedia dalam wawancara dengan CEO Timothy LaSalle, dalam peranan untuk berkontribusi dalam isu Ekologi dan Pertanian di masa mendatang yang berfokus dalam penelitian pertanian organik.

Manfaat potensial dari pertanian organik juga telah diteliti dalam laporan FAO (Food & Agriculture Organization of United Nation) baru-baru ini. Laporan tersebut tersedia disini (ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/010/ai781e/ai781e00.pdf), memperkirakan bahwa emisi gas rumah kaca dunia, yang setara dengan setidaknya 85% dari total emisi pertanian saat ini. Dapat dikurangi jika pertanian dirubah menjadi pertanian organik. Gambaran ini didapat tanpa penggunaan kompos.
(sumber : www.greentrade.net)

No comments:

Post a Comment