Thursday, December 10, 2009

Memilih Beras Pandan Wangi Asli

Memilih Beras Pandan Wangi Asli



Bagi anda pengemar beras pandan wangi tak perlu pusing karena takut tertipu saat membeli beras pandan wangi asalkan jeli memilih dan melihat bentuk fisik butiran beras. Beras pandan wangi asli bisa anda dapat.

Cara sederhana untuk membedakan beras pandan wangi asli dengan palsu cukup dilihat dari fisik butiran beras. Beras pandan wangi bentuknya lebih bulat dibandingkan beras lain yang bentuknya kurus. Para konsumen diminta untuk lebih jeli saat membeli beras, karena selain merugikan konsumen aksi penipuan beras berlabel ini merugikan petani yang telah bersusah payah menanam beras yang baru bisa dipanen setelah 6 bulan ini.



Beras jenis pandan wangi adalah komoditas unggulan petani. Beras ini dikenal sebagai beras kualitas nomor satu. Selain memiliki wangi yang kas, beras jenis pandan wangi terkenal pulen. Harganya di pasaran cukup tinggi berkisar mulai 8 ribu hingga puluhan ribu rupiah perkilogram. Karena itu banyak merek beras memasang label pandan wangi di kemasannya. Padahal belum tentu beras yang terkandung didalamnya jenis pandan wangi.

(indosiar.com)

Telah tersedia Beras Brown Rice ^^

Telah tersedia Beras Cokelat / Brown Rice ^^



Sekarang telah tersedia Beras Cokelat / Bron Rice Organik

Organik Brown Rice adalah beras kesehatan, berwarna coklat karena hanya dikupas bagian kulit luarnya saja, sehingga kandungan zat gizi yang kaya pada kulit arinya masih utuh. Sedangkan beras giling lain berwarna putih, disebabkan karena telah terbebas dari bagian dedaknya yang berwarna coklat.
Manfaat besar dari mengkonsumsi organic brown rice adalah serat dan essensial oil yang terdapat di dalamnya sangat berguna bagi penderita gangguan pencernaan, gangguan buang air besar, wasir, jantung, kolesterol, dan menjaga kelangsingan tubuh.




Kandungan vitamin B1, B2, dan Niacin yang tinggi dapat meningkatkan kerja syaraf, pembentukan ATP/ Energi, Antioksidan, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Sehingga berguna bagi penderita dengan gangguan syaraf, pembuluh darah, jantung koroner. Mengurangi resiko radang persendian, kanker kolon, kanker payudara dan kanker prostat. Penelitian di Jepang menemukan konsumsi beras pecah kulit dapat meluruhkan batu ginjal jenis kalsium.

Untuk info lebih lanjut, silahkan klik di bagian product

Beras Hitam Beras "Terlarang"

Beras Hitam Beras "Terlarang"




Sekarang beras hitam yang juga disebut beras terlarang {forbiden rice, china black), sudah mulai dibudidayakan di DIY, Jawa Tengah, dan Jaw Barat. Komoditas ini dipasarkan di Jakarta sebagai “beras kesehatan”, terutama untuk penderita diabetes.
Namun dibanding beras Basmati dari India/Pakistan, yang per kg. Rp200.000, harga beras hitam masih relatif murah. Harga ini sama dengan harga beras Jepang, yang sekarang juga sudah mulai ditanam di beberapa kawasan di Indonesia, untuk memasok restoran Jepang. Harga beras hitam produksi dalam negeri, juga masih lebih murah dengan beras hitam impor, terutama Forbiden Rice dari Jepang dan China, yang mencapai USD9 per kg. Dengan kurs Rp9.500 per 1 dollar AS, maka harga beras hitam impor mencapai Rp85.500 per kg. dua kali lipat dart harga beras hitam lokal.

Karena volume produksi masih sangat rendah, maka beras hitam hanya dipasarkan oleh penyalur-penyalur khusus, yang juga memasarkan produk-produk pangan untuk terapi kesehatan. Beras hitam bisa dikonsumsi sebagai nasi, dengan cara dimasak biasa, bisa pula sebagai bubur, untuk mereka yang harus mengonsumsi bubur, karena faktor kesehatan. Sebenarnya yang disebut beras hitam, tidak benar-benar berwarna hitam, melainkan ungu gelap, yang sepintas mirip dengan warna hitam. Warna hitam ini berasal dari pigmen yang terdapat pada kulit ari beras. Hingga karbohidrat dalam biji beras itu sendiri, tetap berwarna putih. Beras hitam, harus digiling tanpa disosoh habis, hingga kulit annya tetap tersisa.

Beras hitam juga beda dengan ketan hitam, yang selama ini dengan mudah bisa dijumpai di pasar. Sebab ketan (sticky rice), karbohidratnya lengket, sementara beras hitam, sama dengan beras Jepang tidak selengket ketan, meskipun masih sedikit lengket hingga-bisa dikonsumsi dengan sumpit. Beras hitam disebut chinese black, karena memang berasal dari daratan China.

Beras hitam dahulu hanya dikonsumsi oleh para Kaisar China, dan dilarang untuk dibudidayakan dan diperdagangkan untuk rakyat biasa. Dari sinilah muncul nama beras terlarang. Dengan runtuhnya kokaisaran, maka beras hitam bebas dibudidayakan, dan diperdagangkan untuk umum.

Budi daya padi yang menghasilkan beras hitam, sebenarnya sama dengan budi daya padi biasa. Bedanya, padi beras hitam hanya bisa dibudidayakan di kawasan berhawa sejuk. Di DIY pun, beras hitam hanya dibudidayakan di Kabupaten Sleman, di lereng gunung Merapi. Sebab beras hitam dihasilkan oleh padi sub tropis. Budi daya beras hitam harus di lahan sawah, sebab sampai sekarang belum ada varietas padi ladang yang bisa menghasilkan beras hitam. Cara budi daya sama dengan padi biasa, tanah diolah sampai menjadi lumpur, gabah (benih disemai), kemudian dicabut, dan ditanam satu per satu. Umur padi hitam sekitar lima bulan, sedikit lebih panjang dibanding padi biasa yang rata-rata empat bulan sudah panen.

Selain beras hitam chinese black, kita juga punya varietas beras hitam sendiri, selain padi ketan hitam. Namun varietas beras hitam kita, juga termasuk varietas “kuno” yang belakangan sudah tidak dibudidayakan oleh masyarakat, karena faktor ekonomis. Beras hitam tidak mungkin dijual di pasar bebas seperti halnya ketan hitam. Bahkan volume permintaan ketan hitam pun, juga tidak setinggi beras biasa. Maka pelan-pelan beras hitam menghilang dari sawah para petani. Sebelum era revolusi hijau tahun 1960-an, para petani masih menyimpan benih beras hitam, yang sengaja mereka tanam di pojokan sawah, sebagai “penolak bala”. Setelah era revolusi hijau, kebiasaan ini juga hilang dari kalangan petani.
Meskipun beras hitam asli Indonesia sekarang sudah menghilang dari para petani, tetapi Balai Penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi, Jawa Barat, masih menyimpan benihnya. Selain Balitpa, yang mengoleksi varietas-varietas padi lokal kuno adalah International Rice Reasearch Institute (IRRI) di Los Banyor, Filipina. Sekarang ini masyarakat mulai tertarik kembali ke menu-menu tradisional, yang mereka anggap lebih sehat dibanding makanan modern. Maka beras hitam pun kembali populer, dibudidayakan, dan dipasarkan.

Dengan harga Rp40.000 per kg di tingkat konsumen, paling sedikit para petani bisa memasarkan gabah mereka Rp l0.000 per kg. Harga ini sudah sangat baik bagi kesejahteraan petani.
Beras hitam, sama halnya dengan beras merah, dianggap bernutrisi lebih baik dibanding dengan beras putih, karena mengandung banyak mineral, misalnya zat besi. Selain itu, vitamin terutama vitamin B Komplek yang terkandung dalam kulit ari beras, masih ada. Pada beras putih, konsumen tidak mudah mengenali, apakah kulit ari yang mengandung vitamin itu masih ada, atau telah disosoh habis. Pada beras merah dan beras hitam, kulit ari itu pasti masih disisakan. Hingga sebenarnya, mengonsumsi beras putih pecah kulit pun (tanpa disosoh)t sudah bisa lebih sehat, dibanding dengan mengonsumsi beras putih yang telah disosoh habis. ( R )

Jakarta, 22 Oktober 2009 (Business News)
http://bataviase.co.id/

Thursday, November 5, 2009

Alasan Mengkonsumsi Pangan Organik

Alasan Mengkonsumsi Pangan Organik


Jika Anda memasukkan makanan organik dalam menu Anda, itu berarti Anda tidak hanya menyediakan tren makan terkini melainkan juga makanan sehat. Ini karena, makanan organik bebas dari kontaminasi residu pestisida, hormon pertumbuhan buatan, dan bahan-bahan kimia lainnya.

Itulah mengapa, Alexandara Ramdin, seorang ibu muda asal Amerika Serikat (AS), bertekad hanya memberikan produk organik kepada anak-anaknya. “Tidak bisa dipungkiri bahwa produk organik lebih sehat dan lebih banyak mengandung nutrisi,” aku Ramdin yang memilki dua putri berusia dua dan lima tahun.

Ramdin bersama tetangganya, telah mengembangkan kebiasaan menyediakan produk organik, dan setiap tiga hari sekali rutin mengumpulkan air seni anak-anak mereka untuk dianalisa oleh para ahli dari Universitas Washington, AS. Hasilnya, anak-anak yang rutin mengkonsumsi pakan organik, enam hingga sembilan kali bersih dari paparan bahan kimia, dibandingkan dengan mereka yang mengasup produk nonorganik. Selain itu, produk organik tidak mencemari tanah lantaran tidak menggunakan pestisida.

Di AS, rata-rata terdapat 39 pestisida organophosphorus jenis racun yang paling sering digunakan di negeri itu yang masuk ke dalam pencernaan dan mengganggu metabolisme anak-anak. Akibatnya, metabolisme pada anak-anak sekarang ini jauh lebih tinggi dari orang dewasa.

Richard Wiles dari Environmental Working Group, organisasi nirlaba yang berbasis di Washington, mengatakan bahwa mengkonsumi makanan yang telah terkontaminasi reside pestisida, akan berdampak pada kondisi tubuh khususnya metabolisme.

Sumber : http://www.glministry.com/?p=858

Friday, October 30, 2009

Produk Organik vs Produk Non Organik

Produk Organik vs Produk Non Organik


Seiring dengan tren organik yang sedang mengemuka, produk pangan organik seperti sayuran, bebuahan, produk hewani seperti daging sapi, ayam, telur, susu, dan lain-lain juga semakin menjamur bagai cendawan di musim hujan. Umumnya, produk organik akan diberi label sertifikasi, untuk membedakannya dari produk nonorganik.

Sedangkan, produsen organik bebuahan dan sayuran, jarang yang mencantumkan label sertifikasi. Ini karena, produk-produk ini sudah dipesan terlebih dulu oleh sejumlah konsumen yang menganut pola hidup organik kebanyakan ekspatriat dan pengelola pemukiman bagi orang ekspatriat yang mayoritas sudah menerapkan pola hidup sehat.

Meski demikian, label organik, tidak menjamin bahwa produk tersebut benar-benar bebas dari bahan kimia. Sebab, ada  juga produsen tanaman organik yang meski tidak menggunakan bahan kimia baik untuk pupuk maupun pengendalian hama dalam proses produksi, tapi menggunakan biji atau bibit tanaman hasil rekayasa genetika. Atau, ada juga produsen beras organik, meski tidak menggunakana bahan kimia selama proses menanam, menggunakan zat pemutih untuk produknya.

Produk organik tak melulu bahan pangan, tapi juga mencakup produk-produk lain seperti produk pembersih dan produk kosmetika. Sama seperti produk organik lainnya, produk pembersih dan kosmetika juga dilabeli sertifikat organik.  Penggunaan produk organik seperti sabun cuci organik, tidak hanya aman bagi pengguna tapi juga bermanfaat untuk daya tahan mesin cuci. Ya, penggunaan pelembut untuk pakaian, berbahaya bagi kesehatan kulit. Ini karena, pelembut pakaian mengandung bahan kimia yang tidak boleh disentuh langsung oleh kulit manusia. Dengan menggunakan sabun cuci organik, Anda tidak perlu lagi menggelontorkan pelembut pakaian. Sedangkan, pemakaian kosmetik nonorganik dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.

Menyoal produk hewani organik, tidak seperti produk nonorganik, hewan ini tidak akan disembelih sebelum cukup usianya. Begitu pula dengan produk susu organik. Sapi perahan tidak akan terus-menerus dipaksa untuk berproduksi. Jika sapi terus-menerus berproduksi, maka kalsium dalam tubuh binatang itu akan berkurang dengan hebat. Akibatnya, sapi rentan terhadap serangan tulang, dan usianya pun menjadi singkat. Karena itu, produk hewani organik, seringkali sulit ditemui di pasaran. Ini berarti, pola hidup organik memberi kontribusi terhadap keseimbangan alam.

Dalam memproses produk hewan organik, hewan ternak diberi asupan yang terbuat dari bahan-bahan alami, yang berasal dari sumber-sumber nabati: rumput, dedak, biji-bjian, dan kacang-kacangan. Hewan ternak ini juga tidak diinjeksi dengan pelbagai hormon seperti hormon untuk menggemukkan. Dengan teknik ini, hewan ternak terlindungi dari resiko terkena penyakit sapi gila, penyakit mulut, dan kuku.

Sumber : http://www.glministry.com/?p=408

Mitos Produk Organik

Mitos Produk Organik


Ada pelbagai mitos seputar produk organik yang mungkin membuat Anda enggan menyatap bahan makanan tersebut.

Mitos yang paling sering terdengar adalah bahwa harga produk organik terlalu mahal ketimbang produk nonorganik. Faktanya, biaya untuk menghasilkan produk organik memang jauh lebih besar dari produk nonorganik lantaran pelbagai faktor.

Lahan pertanian organik umumnya tidak sebesar lahan pertanian konvensional lainnya, itulah mengapa produk organik yang dihasilkan tidak terlampau banyak menyebabkan produsen organik sulit menekan harga.
Meski lahan pertanian organik tidak terlalu besar, biaya dan tenaga yang dibutuhkan untuk mempoduksi tanaman organik, jauh lebih besar ketimbang lahan pertanian konvensional. Produsen organik juga jarang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Tetapi, biaya ekstra yang dibutuhkan untuk menikmati produk organik sepadan dengan keuntungan yang didapatkan.

Mitos lainnya, yakni bahwa mengkonsumsi produk organik sama dengan mengasup makanan mentah alias yang belum diolah.

Faktanya, makanan mentah meski tidak mengandung perasa atau pewarna buatan terkontaminasi oleh bahan kimia yang terkandung dalam pestisida sintetis, atau telah mengalami modifikasi genetic. Dengan kata lain, makanan mentah tidak sama dengan makanan organik.

Kemudian, ada juga mitos lain yang mengatakan bahwa sensasi rasa produk organik tidak selezat produk nonorganik. Tapi, mitos tersebut telah berlalu seiring dengan maraknya produk organik yang telah diolah dengan taste baru, sehingga rasanya pun sama lezat dengan makanan nonorganic.

Sejatinya, selera setiap orang tentu berbeda-beda. Jadi, mulailah dari sekarang mengkonsumsi produk organik, dan Anda bisa buktikan apakah mitos tersebut benar atau tidak!

Sumber : http://www.glministry.com/?p=856

Sehat Dengan Produk Organik

Sehat Dengan Produk Organik


Pepatah mengatakan “ada banyak jalan menuju Roma”, juga dengan kesehatan. Ya, ada banyak cara untuk menuju sehat, salah satunya dengan mengkonsumsi pangan organik.

Tidak dapat dipungkiri, makanan yang dikonsumsi sangat memengaruhi kualitas kesehatan. Sayangnya, produk makanan sekarang jamak mengandung pelbagai racun pestisida—sisa hormon pemacu pertumbuhan, kandungan antibiotik, monosodium glutamat, bahan pengawet, dan bahan lain yang bisa berdampak negatif bagi tubuh.

Bahan-bahan berbahaya ini harus dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi tubuh. Tapi, jika organ-organ ekskresi terus-menerus bekerja, maka akan berdampak pada penyakit mulai dari influenza, diabetes, kolesterol hipertensi, hingga kegagalan fungsi organik.

Produk organik adalah makanan yang tidak mengandung toksin, karena bebas bahan tambahan dan diproses dengan metode, material, dan manipulasi buatan seperti pematangan secara kimiawi, radiasi makanan, dan modifikasi genetik.

Mengkonsumsi pangan organik juga memudahkan kerja organ; akibatnya daya tahan tubuh meningkat, lebih segar, dan tidak mudah terserang penyakit. Selain itu, risiko gejala alergi, asma, jerawat, dan dermatitis, menurun.

Dengan begitu banyaknya produk organik yang beredar di pasar—mulai dari sayur, buah, ternak, hingga bumbu dapur—tak tertutup kemungkinan bahwa ada beberapa di antaranya yang palsu. Untuk itu sebagai konsumen, Anda perlu mencermati ciri-ciri produk organik dengan seksama.

Label produk organik untuk produk olahan seperti kecap, bumbu, susus, dan minyak, mencantumkan paling tidak 90-95 persen bahan baku organik. Selain itu, terdapat sertifikasi organik yang mungkin dikeluarkan oleh beberapa lembaga berwenang yang resmi—antara lain Eco-regulation (Uni Eropa), The National Organic Program (Departmen Pertanian Amerika Serikat), National Association for Sustainable Agriculture Australia-Organic Standard, Canada Gazette dan Government of Canada, National Program for Organic Production (India), Japan Agricultural Standards (Jepang), Agriculture Biologique (Perancis).

Bagi para petani organik dalam negeri, tak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan sertifikat organik, lantaran sudah ada lembaga fasilitator seperti Bio-cert yang dapat memberikan sertifikat organik.

Anda juga bisa mengenali produk organik dengan ciri-cirinya. Produk organik segar (sayur dan buah) biasanya berpenampilan tak sempurna, seperti ada lubang bekas gigitan ulat, tapi berwarna lebih tajam, menarik, dan segar. Rasa produk organik juga berbeda dengan produk pertanian biasa. Bayam Jepang organik misalnya, rasanya lebih renyah dan cenderung tidak berbau.

Buah organik biasanya berwarna lebih menarik, meski tak mengilat—jika mengilat berarti buah itu sudah lebih dulu di-wax atau dilapisi lilin agar tetap awet selama masa penyimpanan. Rasa buah organik biasanya juga lebih manis dari pad buah non-organik.

Sumber : http://www.glministry.com/?p=1732

Tanaman Buruk Rupa Berkhasiat

Tanaman Buruk Rupa Berkhasiat


Tampilan produk organik, seperti sayuran dan bebuahan, memang tak sedap dipandang. Betapa tidak, daun-daunya penuh dengan lubang, dan ada ‘penghuni’ lain di batang maupun daging buahnya, hasil agresi hama tanaman seperti ulat dan cacing. Meski demikian, kualitas produk organik tidak seburuk tampilannya. Beberapa sayuran organik seperti kacang panjang, buncis, dan wortel, memiliki rasa yang manis dan renyah, serta memiliki kesegaran yang tahan lama. Nasi dari beras organik, selain lebih awet, aromanya juga wangi.

Memang, tanaman nonorganik tidak mengandalkan pestisida untuk mengendalikan hama, ini karena pesitisida yang masuk ke dalam tubuh, dapat menggangu sistem neurotransmitter, sistem hormonal, dan memicu kenaikan zat karsinogen, pencetus kanker. Selain itu, sistem kekebalan dan metabolisme tubuh juga terasik, karena sulit mencerna dan menyerap pelbagai bahan nonorganik lainnya selain petisida: logam berat, polusi, pupuk dengan kandungan unsur nitrogen, kalium, dan fosfor yang berlebih.

Konsep organik sendiri berpirinsip dari alam kembali ke alam, dan membiarkan alam untuk ‘memainkan’ perannya, salah satunya dengan menggunakan serangga predator untuk mengendalikan hama. Ini berarti produk organik dibudidayakan dengan menggunakan teknologi alam. Yakni, kesuburan tanah dijaga dengan menggunakan pupuk alam seperti kompos dan pupuk kandang, dan penggunaan pestisida maupun insektisida diharamkan dalam proses pembudidayaan tanaman organik. Hasilnya, populasi cacing tanah meningkat, kandungan nitrogen di dalam tanah melesat, dan tanah pun menjadi subur.

Pada kebun organik, untuk menanggulangi hama selain memanfaatkan predator serangga dilakukan dengan cara berselang-seling menanam setiap jenis tanaman, untuk memutuskan hama tanaman tertentu. Cara lain untuk melindungi tanaman dari hama, yakni dengan membuat pestisida organik, terdiri dari campuran daun mindi, sirsak, dan mengkudu.

Adalah ilmuwan asal Jepang, Mokichi Okada, yang memperkenalkan konsep pertanian organik di tahun 1935, yang juga dikenal dengan nama Kyusei Nature Farming (KNF). Dengan prinsip menghasilkan makanan yang aman, bergizi dan menguntungkan secara ekonomi dan spiritual. Mudah dipraktikkan, tahan lama, dan tidak merusak kelestarian alam. Juga, menghasilkan makanan dengan jumlah yang berbanding lurus dengan populasi yang semakin meningkat. Artinya, pertanian dan perkebunan organik, sama sekali tidak terjamah oleh bahan kimia, rekayasa genetika, dan bahan-bahan iradiasi untuk tujuan pengawetan produk.

Sejatinya ada 17 prinsip yang harus dipenuhi untuk memproduksi pangan organik. Beberapa di antaranya yakni produki pangan organik harus mempertimbangkan unsur keberlanjutan ekosistem untuk kesinambungan produktivitas, hinga mampu mempertahankan keseimbangan dan keselarasan alam.

Sumber: http://www.glministry.com/?p=406

10 Alasan Menyantap Produk Organik

10 Alasan Menyantap Produk Organik


1. Produk organik tidak mengandung bahan-bahan keras atau beracun. Ya, rata-rata produk nonaorganik seperti buah apel misalnya, memiliki kadar racun buatan sebesar 20-30 persen—meski buah tersebut sudah dibilas dengan air!

2. Kandungan gizi, vitamin, mineral, dan enzim pada produk organik yang segar, 50 persen lebih banyak ketimbang produk pertanian biasa; di mana menurut para ahli, itu baik untuk kesehatan Anda.

3. Gaya hidup organik adalah cara praktis untuk menghindari mengasup makanan yang yang mengalami modifikasi genetika (GM).

4. Jika Anda menyantap produk susu dan daging untuk makanan sehari-hari, maka memilih produk susu dan daging organik merupakan cara aman untuk melindungi kesehatan Anda dan keluarga. Ya, tahukah Anda, bahwa di negara maju, sapi perah maupun sapi potong yang diternakkan secara khusus umumnya diberi asupan zat-zat yang berbahaya seperti antibiotik dan obat-obatan keras untuk merangsang pertumbuhan; kemudian obat-obatan antiparasit dan lain-lain—tak peduli apakah mereka membutuhkan obat itu atau tidak. Obat ini secara tak langsung disantap oleh konsumen yang memakan produk susu maupun daging sapi yang sudah terkontaminasi; akibatnya timbul penyakit seperti jantung koroner dan tekanan darah tinggi.

5. Sekitar 99 persen produk peternakan nonorganik di Inggris diberi pakan kedelai GM—sementara belum pernah ada keluhan yang muncul akibat mengkonsumi produk organik. Ini berarti, produk organik aman untuk kesehatan.

6. Rasa produk organik jauh lebih baik ketimbang produk nonorganik. Sayur-mayur dan bebuahan organik misalnya, memiliki cita rasa yang jauh lebih enak dan bervariasi—bayangkan, di Inggris, ada sekitar 100 jenis kentang organik!

7. Pertanian maupun peternakan organik mendukung dan memelihara lingkungan hidup dan beragam hewan liar. Ini karena, lahan yang digunakan untuk menghasilkan produk organik, tidak membahayakan lingkungan maupun habitat makhluk hidup lainnya. Bandingkan dengan lahan pertanian nonorganik, yang tak hanya menyebabkan erosi tanah melainkan juga mengurangi 70 persen populasi habitat hewan liar seperti burung, katak, dan kupu-kupu.

8. Harga produk organik sejatinya tidak lebih mahal daripada produk nonorganik. Ini karena, sebagai dampak dari mengkonsumi produk nonorganik, kita juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk memperbaiki lingkungan yang tercemar akibar zat-zat berbahaya seperti pestisida maupun untuk mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh kita!

9. Peternakan maupun pertanian produk nonorganik dapat membahayakan kesehatan pekerjanya. Ya, mereka harus menghadapi risiko terkena penyakit kanker, masalah pernafasan, dan penyakit-penyakit mematikan lainnya yang tidak harus dialami oleh pekerja dari peternakan dan pertanian organik. Ini berarti, gaya hidup organik juga memedulikan orang lain.

10. Dan, jika Anda senang akan ide bahwa anak cucu Anda kelak masih dapat menikmati kesegaran alam seperti halnya Anda saat ini, maka gaya hidup organik merupakan jawabannya.

Sumber : http://www.glministry.com/?p=2514

Friday, October 16, 2009

Go Organic

Apa itu sebetulnya gaya hidup organik? Gaya hidup organik adalah pola hidup mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan-bahan kimia: zat perasa, zat pengawet, zat pemanis, dan lain-lain. Ini termasuk tidak mengkonsumsi pangan makanan yang diproduksi dengan menggunakan bantuan bahan kimia seperti pupuk dan hormon sintetis, serta pestisida baik sebelum dan sesudah panen. Pestisida juga memusnahkan mikroba penghasil enzim-enzim vitamin yang dibutuhkan tanaman. Pada tanaman organik, pupuknya terbuat dari kotoran ternak dan limbah hasil pertanian. Dan untuk mengenyahkan hama tanaman, digunakan predator spesies binatang.

Buah-buahan, sayuran, dan beras yang sering terpapar oleh pestisida atau non-organik yang dikonsumsi oleh manusia, dapat memperbesar resiko kanker, gangguan pada fungsi otak, mutasi gen, dan gangguan kesuburan khususnya produksi sperma. Selain itu, karena proses produksi makanan organik tidak melibatkan unsur kimiawi, walhasil, kandungan vitamin, mineral, dan nutrisi tanaman organik, jauh lebih tinggi ketimbang tanaman konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan, kandungan mineral, kalsium, fosfor, dan magnesium pada kubis, selada, tomat, dan beras - yang diproduksi secara organik - jauh lebih tinggi. Apalagi kadar antioksidan dalam pangan organik jauh lebih tinggi 30 %, dibandingkan pangan non-organik. Faktor yang memicu tingginya kandungan nutrisi pada pangan organik, karena radiasi yang dialami produk non-organik. Ya, produk non-organik biasanya memanfaatkan sinar radiasi untuk membasmi kuman, menghancurkan bakteri, dan agar awet. Di lain pihak, radiasi ini menghancurkan beberapa komponen molekul kimia, dan mengubahnya menjadi radikal bebas. Sayuran yang diradiasi, kandungan Vitamin A, B kompleks, C, E, dak K, berkurang hingga 80 %. Pangan organik tidak membutuhkan bantuan bahan kimia untuk diawetkan. Sebab, tanah yang untuk ditanami pangan organik, lebih subur. Ini mempengaruhi kadar nutrisi dalam tanaman organik dan membuatnya lebih awet.

Manfaat lain dari mengkonsumsi pangan organik, yakni untuk detoksifikasi. Pangan organik mengandung berbagai zat untuk membantu membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk dalam sel, dan meregenerasi sel-sel baru. Ibu yang mengkonsumsi pangan organik, di masa kehamilan, akan menurunkan resiko melahirkan bayi cacat. Karena sayuran dan buah-buahan organik banyak mengandung asam folat, yang berperan membentuk kerangka otak dalam janin. Kekurangan asam folat, menyebabkan ubun-ubun janin menjadi lembek dan tengkorak otak tidak tertutup rapat. Sebab itu, jangan jadikan gaya hidup organik hanya sebagai tren saja, tetapi mari kita jadikan sebagai gaya hidup kita sehari-hari, agar kita semua menjadi lebih sehat, terhindar dari bahan-bahan kimia yang dapat meracuni tubuh kita, serta turut membantu untuk memelihara lingkungan, karena secara tidak langsung, berarti kita turut membantu mengurangi penggunakan pestisida, pupuk kimia, dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak tanah dan tanaman dengan menggantinya dengan cara penanaman organik yang jauh lebih ramah untuk lingkungan, tanah, serta tanaman.

Tuesday, September 15, 2009

Beras Organik Cap OLEN



Selamat Datang di Blog kami. ^^

Kami menyediakan Beras Organik Cap OLEN (Organik Pulen). Beras Organik Berkualitas, Sehat, dan Pulen dengan Harga yang Lebih Terjangkau, dibandingkan dengan Beras Organik lainnya ^^. Tidak Berbeda Jauh dengan Harga Beras Non-Organik, dengan rasa yang lebih Pulen dan Enak serta lebih Sehat. ^^
  • Keunggulan dari Beras Organik Cap OLEN :
  1. Tanpa Pestisida Kimia
  2. Tanpa Bahan Aditif Lain (Pemutih, Pewarna, Aspartam, Antibiotik, dll)
  3. Tanpa Pupuk Kimia Sintetis
  4. Benih NON - GMO (bukan merupakan hasil rekayasa genetika yang dapat berpotensi menyebabkan kanker sehingga aman dan baik bagi tubuh)
  5. Ditanam dengan cara SRI ( System of Rice Intensification) yang berbeda dengan sistem pertanian konvensional
  6. Pulen & Beraroma Wangi, Mengandung lebih banyak Vitamin, Nutrisi Mikro, dan Mineral utama seperti : Kalsium, Magnesium, dan Ion.
  7. Berkhasiat untuk segala penyakit (diabetes, wasir, kolesterol, asam urat, darah tinggi, susah buang air besar,dll)
  8. Kaya Anti Oksidan dan zat-zat lain yang dapat melawan Kanker dan Serangan Jantung, Tidak mengandung Lemak Jenuh, Aspartam (pemanis buatan), serta Pengawet, Pemutih, Pewarna
  9. Mempunyai Indeks Glikemik (tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah) yang rendah, sehingga sangat baik sekali untuk penderita Diabetes ^^
  10. Harga Lebih Terjangkau !!! (tidak berbeda jauh dengan harga beras Non-Organik dan lebih terjangkau daripada harga Beras Organik lainnya !!!) ^^
  11. 100% ORGANIK !!! Bersertifikat Organik dari: Deptan, Depkes, dan IPB.
Berikut ini adalah jenis Beras Organik yang kami sediakan:

1. Beras Merah





Beras organik (organic rice) jenis beras merah adalah beras yang kaya serat dan minyak alami, yang mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan dan dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah. Disamping itu beras merah pun lebih unggul dalam hal kandungan vitamin dan mineral daripada beras putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Nilai energi yang dihasilkan beras merah lebih besar daripada beras putih (349 kal : 353 kal). Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium. Banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Keunggulan Beras Merah Organik :
Pulen, Mempelancar Pencernaan, Menurunkan Kolesterol, Mencegah Kanker.

Tersedia dalam kemasan 2 Kg dan 5 Kg:







2. Beras Pandan Wangi 
 



Beras jenis pandan wangi adalah komoditas unggulan petani asal Cianjur, Jawa Barat. Beras ini dikenal sebagai beras kualitas nomor satu. Selain memiliki wangi yang khas, beras jenis pandan wangi terkenal pulen dan tidak mudah basi serta memiliki indeks gula rendah dan memiliki wangi khas pandan yang membedakannya dari beras lainnya.

Keunggulan Beras Pandan Wangi Organik :
Indeks Gula Rendah, Sangat Pulen, Pandan Wangi beraroma wangi khas Pandan.

Tersedia dalam kemasan 2 Kg dan 5 Kg : 



 3. Beras Hitam





Menurut penelitian beras ini mempunyai kasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Beras hitam berfungsi sebagai obat dan bahan pangan, kadar vitamin, mikroelemen dan asam amino dari beras hitam semuanya lebih tinggi daripada beras biasa. Riset menunjukkan, warna beras kian gelap, pigmen anti penuaan di lapisan luar beras kian menonjol. Kadar flavonoid dalam pigmennya berlipat lima kali lipat dibandingkan beras biasa. Diabetes, darah tinggi, kanker, anemia, dan asam urat pun dapat ditanggulangi beras ini.

Orang Cina kuno telah mengenal beras hitam sebagai beras terlarang, tak boleh sembarang orang dapat memakannya, hanya kalangan istana dan orang tertentu saja yang boleh memakannya karena kaya nutrisi.

Usut punya usut, beras hitam ternyata istimewa, dapat mengatasi dan mencegah banyak keluhan. Warna ungu kehitaman beras ini berasal dari sumber antosianin, suatu zat turunan polifenol berkemampuan antioksidan, yang dikandungnya. Ditambah kadar flavonoid yang besar menjadikannya unggul dalam mencegah pengerasan pembuluh nadi dan asam urat.

Hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) UGM menunjukkan, kadar protein beras hitam 7,88 %. Lebih tinggi ketimbang beras putih sebesar 6,8 %. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81%, sedikit lebih kecil dibandingkan beras putih yang 78,9%

Menurut penelitian ahli, beras hitam mempunyai khasiat:
1. Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit
2. Memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis)
3. Mencegah gangguan fungsi ginjal
4. Mencegah kanker/tumor
5. Memperlambat penuaan (Antiaging)
6. Sebagai Antioksidan
7. Membersihkan kolesterol dalam darah
8. Mencegah anemia


Sangat baik untuk berbagai macam penyakit seperti Diabetes, Kolesterol, dll

Tersedia dalam kemasan 2 Kg dan 5 Kg :



4. Beras Ciherang





Beras yang bentuk fisiknya seperti pandan wangi, hanya saja bukan termasuk beras aromatik, sehingga tidak beraroma wangi. Beras Organik Ciherang ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan beras organik varietas lain. Karakter khusunya yaitu butir beras ciherang berbentuk panjang. Untuk baunya, Beras Organik Ciherang tidak berbau wangi, berbeda dengan Beras Organik Pandan Wangi. Dalam budidayanya, Beras Organik Ciherang dikenal karena mempunyai daya tahan yang kuat terhadap hama daripada beras organik varietas lain. Dalam produktifitasnya pun, Beras Organik Ciherang dikenal lebih produktif dari beras organik varietas lain.

Keunggulan Beras Ciherang Organik :
Indeks Gula Rendah, Sangat Pulen, Daya Tahan Beras Lama, mirip seperti Beras Pandan Wangi, hanya saja tidak beraroma seperti Beras Pandan Wangi.

Tersedia dalam kemasan 2 Kg dan 5 Kg :



5. Beras Mentik Susu





Beras ini mempunyai bentuk fisik seperti ketan putih. Biasa disebut beras Jepang. Rasa sangat pulen. Perbedaan utamanya dengan ketan, adalah beras organik mentik/menthik susu ini lebih pendek/bulat daripada ketan putih. Seperti halnya ketan, beras menthik/mentik susu ini sangat pulen, akan tetapi tingkat pulen/lengketnya masih lebih bagus ketan. Sangat cocok sebagai beras untuk membuat makanan Jepang seperti Sushi, dll.

Keunggulan Beras Mentik Susu Organik:
Sangat Pulen, Cocok untuk membuat makanan Jepang seperti Sushi, Biasa disebut Beras Jepang, dll

Tersedia dalam kemasan 2 Kg dan 5 Kg




Untuk Info lebih lanjut, silahkan menghubungi :

Jl. Batununggal Indah II/23
Telepon : 022-7514497
HP : 081321103769
E-mail : edihdaud@gmail.com 
Bandung