Friday, October 30, 2009

Sehat Dengan Produk Organik

Sehat Dengan Produk Organik


Pepatah mengatakan “ada banyak jalan menuju Roma”, juga dengan kesehatan. Ya, ada banyak cara untuk menuju sehat, salah satunya dengan mengkonsumsi pangan organik.

Tidak dapat dipungkiri, makanan yang dikonsumsi sangat memengaruhi kualitas kesehatan. Sayangnya, produk makanan sekarang jamak mengandung pelbagai racun pestisida—sisa hormon pemacu pertumbuhan, kandungan antibiotik, monosodium glutamat, bahan pengawet, dan bahan lain yang bisa berdampak negatif bagi tubuh.

Bahan-bahan berbahaya ini harus dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi tubuh. Tapi, jika organ-organ ekskresi terus-menerus bekerja, maka akan berdampak pada penyakit mulai dari influenza, diabetes, kolesterol hipertensi, hingga kegagalan fungsi organik.

Produk organik adalah makanan yang tidak mengandung toksin, karena bebas bahan tambahan dan diproses dengan metode, material, dan manipulasi buatan seperti pematangan secara kimiawi, radiasi makanan, dan modifikasi genetik.

Mengkonsumsi pangan organik juga memudahkan kerja organ; akibatnya daya tahan tubuh meningkat, lebih segar, dan tidak mudah terserang penyakit. Selain itu, risiko gejala alergi, asma, jerawat, dan dermatitis, menurun.

Dengan begitu banyaknya produk organik yang beredar di pasar—mulai dari sayur, buah, ternak, hingga bumbu dapur—tak tertutup kemungkinan bahwa ada beberapa di antaranya yang palsu. Untuk itu sebagai konsumen, Anda perlu mencermati ciri-ciri produk organik dengan seksama.

Label produk organik untuk produk olahan seperti kecap, bumbu, susus, dan minyak, mencantumkan paling tidak 90-95 persen bahan baku organik. Selain itu, terdapat sertifikasi organik yang mungkin dikeluarkan oleh beberapa lembaga berwenang yang resmi—antara lain Eco-regulation (Uni Eropa), The National Organic Program (Departmen Pertanian Amerika Serikat), National Association for Sustainable Agriculture Australia-Organic Standard, Canada Gazette dan Government of Canada, National Program for Organic Production (India), Japan Agricultural Standards (Jepang), Agriculture Biologique (Perancis).

Bagi para petani organik dalam negeri, tak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan sertifikat organik, lantaran sudah ada lembaga fasilitator seperti Bio-cert yang dapat memberikan sertifikat organik.

Anda juga bisa mengenali produk organik dengan ciri-cirinya. Produk organik segar (sayur dan buah) biasanya berpenampilan tak sempurna, seperti ada lubang bekas gigitan ulat, tapi berwarna lebih tajam, menarik, dan segar. Rasa produk organik juga berbeda dengan produk pertanian biasa. Bayam Jepang organik misalnya, rasanya lebih renyah dan cenderung tidak berbau.

Buah organik biasanya berwarna lebih menarik, meski tak mengilat—jika mengilat berarti buah itu sudah lebih dulu di-wax atau dilapisi lilin agar tetap awet selama masa penyimpanan. Rasa buah organik biasanya juga lebih manis dari pad buah non-organik.

Sumber : http://www.glministry.com/?p=1732

No comments:

Post a Comment