Friday, October 16, 2009

Go Organic

Apa itu sebetulnya gaya hidup organik? Gaya hidup organik adalah pola hidup mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak mengandung bahan-bahan kimia: zat perasa, zat pengawet, zat pemanis, dan lain-lain. Ini termasuk tidak mengkonsumsi pangan makanan yang diproduksi dengan menggunakan bantuan bahan kimia seperti pupuk dan hormon sintetis, serta pestisida baik sebelum dan sesudah panen. Pestisida juga memusnahkan mikroba penghasil enzim-enzim vitamin yang dibutuhkan tanaman. Pada tanaman organik, pupuknya terbuat dari kotoran ternak dan limbah hasil pertanian. Dan untuk mengenyahkan hama tanaman, digunakan predator spesies binatang.

Buah-buahan, sayuran, dan beras yang sering terpapar oleh pestisida atau non-organik yang dikonsumsi oleh manusia, dapat memperbesar resiko kanker, gangguan pada fungsi otak, mutasi gen, dan gangguan kesuburan khususnya produksi sperma. Selain itu, karena proses produksi makanan organik tidak melibatkan unsur kimiawi, walhasil, kandungan vitamin, mineral, dan nutrisi tanaman organik, jauh lebih tinggi ketimbang tanaman konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan, kandungan mineral, kalsium, fosfor, dan magnesium pada kubis, selada, tomat, dan beras - yang diproduksi secara organik - jauh lebih tinggi. Apalagi kadar antioksidan dalam pangan organik jauh lebih tinggi 30 %, dibandingkan pangan non-organik. Faktor yang memicu tingginya kandungan nutrisi pada pangan organik, karena radiasi yang dialami produk non-organik. Ya, produk non-organik biasanya memanfaatkan sinar radiasi untuk membasmi kuman, menghancurkan bakteri, dan agar awet. Di lain pihak, radiasi ini menghancurkan beberapa komponen molekul kimia, dan mengubahnya menjadi radikal bebas. Sayuran yang diradiasi, kandungan Vitamin A, B kompleks, C, E, dak K, berkurang hingga 80 %. Pangan organik tidak membutuhkan bantuan bahan kimia untuk diawetkan. Sebab, tanah yang untuk ditanami pangan organik, lebih subur. Ini mempengaruhi kadar nutrisi dalam tanaman organik dan membuatnya lebih awet.

Manfaat lain dari mengkonsumsi pangan organik, yakni untuk detoksifikasi. Pangan organik mengandung berbagai zat untuk membantu membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk dalam sel, dan meregenerasi sel-sel baru. Ibu yang mengkonsumsi pangan organik, di masa kehamilan, akan menurunkan resiko melahirkan bayi cacat. Karena sayuran dan buah-buahan organik banyak mengandung asam folat, yang berperan membentuk kerangka otak dalam janin. Kekurangan asam folat, menyebabkan ubun-ubun janin menjadi lembek dan tengkorak otak tidak tertutup rapat. Sebab itu, jangan jadikan gaya hidup organik hanya sebagai tren saja, tetapi mari kita jadikan sebagai gaya hidup kita sehari-hari, agar kita semua menjadi lebih sehat, terhindar dari bahan-bahan kimia yang dapat meracuni tubuh kita, serta turut membantu untuk memelihara lingkungan, karena secara tidak langsung, berarti kita turut membantu mengurangi penggunakan pestisida, pupuk kimia, dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak tanah dan tanaman dengan menggantinya dengan cara penanaman organik yang jauh lebih ramah untuk lingkungan, tanah, serta tanaman.

No comments:

Post a Comment